sumedang, KOTA – Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) yang diselenggarakan UPI Kampus Sumedang merupakan salah satu kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Program itu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa sebagai calon guru yang sudah dibekali pengetahuan teoritis. Agar, dapat mengaktualisasikan diri dengan mengejawantahkan pengetahuan dalam dunia nyata yang berupa praktik di satuan pendidikan.
P3K ini merupakan wajah baru Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP). Jika saat PPLSP mahasiswa hanya diberi kesempatan praktik dengan bobot 4 SKS, kini melalui P3K, mahasiswa mendapatkan perluasan dan pendalaman yang signifikan dengan jumlah bobot 20 SKS.
Baca Juga:Tanah Longsor di Cimanggung Timpa Pesawahan WargaDorong Investasi, BRI Sukseskan Penjualan SR017 Hingga ke Jayapura
Secara filosofis, program P3K mengacu pada teori Experiential Learning dari David Kolb. Program P3K ‘menyetujui’ adanya pembelajaran yang menugaskan peserta didik untuk mempraktikkan teori yang telah diperolehnya dalam kehidupan nyata, baik di dunia kerja maupun di masyarakat luas.
Pengetahuan bukan diperoleh dari proses transfer ilmu pengetahuan dari seseorang kepada peserta didik belaka. Melainkan, diperoleh melalui transformasi pengalaman juga.
Pengalaman melayani dalam dunia pendidikan itulah yang kemudian ‘ditransformasi’ menjadi suatu pengetahuan bagi mahasiswa.
Kegiatan pembekalan P3K yang dilaksanakan di UPI Kampus Sumedang, Sabtu (10/9) menghadirkan banyak narasumber. Antara lain: Kabid Pendidikan SD Kabupaten Sumedang, Dani Setiawan, SPd MPd, Dr Maulana, SPd MPd, Drs H Dadan Djuanda, MPd, Aah Ahmad Syahid MPd serta Dr Diah Gusrayani MPd.
Sementara itu, peserta pembekalan sebanyak 22 orang Kepala Sekolah dan Guru dari sekolah dasar mitra, serta 70 mahasiswa. Kegiatan itu berlangsung dari pagi hingga sore.
Program P3K ini akan berlangsung selama satu semester penuh. Mahasiswa praktik yang berasal dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tersebut akan menimba pengalaman yang sangat berharga di satuan pendidikan masing-masing selama kurun waktu 6 bulan.
Mereka dibina langsung oleh Kepala Sekolah, Guru Pamong, serta bimbingan penuh dari Dosen Pembimbing Lapangan.
Baca Juga:Ridwan Kamil Luncurkan Tryout CASN Juara Sarana Pembelajaran untuk Seleksi Calon ASNWapres: Terus Berkolaborasi untuk Pertumbuhan Industri Olahraga Nasional
Secara bertahap, para mahasiswa dituntut untuk mampu mengembangkan kemampuan menyusun rencana dan desain pembelajaran, mengembangkan bahan dan media, melakukan praktik mengajar, melaksanakan evaluasi secara komprehensif, bahkan dibekali dengan kemampuan manajemen kelas serta pengembangan kegiatan ekstrakurikuler.