sumedang, WADO – Ada hal unik dilakukan warga Desa Cimungkal Kecamatan Wado. Warga Desa Cimungkal menggelar makan bersama (botram) di jalan.
Hal itu dilakukan sebagai wujud syukur atas selesainya perbaikan jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Cimungkal Kecamatan Wado dan Desa Kirisik Kecamatan Jatinunggal.
Syukuran yang diawali dengan doa bersama, memotong nasi tumpeng dan diakhiri makan bersama tersebut dilakukan warga di pinggir-pinggir jalan yang diperbaiki dan di teras-teras rumah.
Baca Juga:Charger Handphone Meledak, Dua Rumah TerbakarSelain Pembiayaan Hijau, Pemerintah Terus Dorong Perbaikan Bauran Energi bagi Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
Salah seorang warga Cimungkal, Nanang Hilman, mengatakan, dirinya bersyukur karena jalan yang melintasi desanya kini mulus dihotmix.
“Alhamdulillah jalan yang sebelumnya sebagian besar hanya beralaskan batu dan aspalnya mengelupas, kini sudah mulus diaspal,” katanya.
Dia mengucapkan terima kasih atas telah diperbaikinya jalan menuju desanya.
“Meskipun perbaikannya bertahap, akhirnya selesai juga. Terima kasih kepada Pak Bupati yang telah mendengarkan keluh kesah masyarakat Desa Cimungkal,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pembangunan jalan di wilayah pelosok menjadi prioritas kinerja kepemimpinannya.
“Sudah menjadi tekad kami selaku pemerintah daerah untuk memperbaiki semua jalan kabupaten yang rusak, khususnya di pelosok daerah,” ujarnya.
Menurutnya, jika semua jalan sudah diperbaiki akan mempermudah arus kendaraan, orang, barang dan jasa.
“Pada akhirnya bisa memperlancar ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jalan mantap, ekonomi lancar,” tuturnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil Pantau Pembagian BLT BBM di Bekasi Pelaksanaan Lancar Tak Terjadi Penumpukan AntreanKERAJINAN Atalia Dorong Dekranasda Se-Jawa Barat Lahirkan Inovasi Produk Ekraf Unggulan
Dikatakan Dony, perbaikan jalan dilakukan bertahap. Jadi untuk jalan yang belum bisa diperbaiki tahun ini akan diperbaiki tahun berikutnya.
“Seperti perbaikan Jalan Cimungkal-Kirisik ini yang dilakukan bertahap hampir 2 tahun. Di tahun ini kita anggarkan Rp. 3 miliar,” ucapnya.
Yang lebih penting, lanjut Dony, sebagai bentuk syukur atas dibangunnya jalan ialah memelihara jalan tersebut agar lebih manfaatnya bisa bertahan lama.
“Supaya awet dan tahan lama, warga harus ikut memeliharanya juga. Jika ada genangan air atau saluran air tersumbat, secara gotong-royong dibersihkan,” katanya. (red)