sumedang, WADO – Wilayah Kecamatan Wado sulit untuk cetak lahan pertanian yang baru. Melihat dari tofograpi lahan di wilayah Wado yang rata-rata curam, perlu diperhitungkan kembali untuk cetak lahan pertanian yang baru.
Kepala UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Wilayah Wado Cecep Saefudin SPt MM menyebutkan, untuk potensi cetak lahan baru memang terbilang banyak untuk di wilayah Wado. Namun, kondisi tofograpinya untuk cetak lahan baru akan banyak mengeluarkan biaya.
“Kalau potensi cetak lahan baru, memang banyak, tapi melihat kondisi tofografinya saya rasa harus dipertimbangkan lagi. Sebab, akan memakan biaya yang cukup banyak,” katanya kepada Sumeks, Kamis (6/10).
Baca Juga:Tarunajaya Ajak Warga Jaga KeamananNilai Putusan Hakim Keliru, Ahli Hukum Sarankan Antam Lakukan PK Hadapi Konglomerat Budi Said
Dalam hal ini, pihaknya berpendapat cetak lahan baru dengan letak geografis yang curam, banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Mulai dari potensi produktifitasnya sampai kualitas kekuatan tanahnya. Sebab, banyak lahan pertanian yang ada di wilayah curam sering terjadi longsor.
“Harus banyak hal yang dikaji. Jangan sampai ada kita cetak lahan pertanian baru, tapi tidak memberikan manfaat buat petani,” jelasnya.
Dikatakan, pihaknya mengakui untuk wilayah Wado sendiri, luas lahan pertanian saat ini sudah terbilang cukup untuk perkuatan ketahanan pangan masyarakat di Wado. Tinggal bagaimana para petani mengoptimalkan pengelolaannya agar lahan yang ada bisa lebih produktif.
“Lahan yang ada harus dijaga dan produksinya juga harus diperkuat,” katanya. (eri)