sumedangekspres, JAKARTA – Penjual dawet gadungan yang menyebarkan informasi bohong alias hoak seputar Tragedi Kanjuruhan akhirnya minta maaf.
Sebelumnya, sosok yang mengaku penjual dawet ini sempat menjadi misteri. Sosok aslinya pun membuat penasaran dan diburu Aremania.
Masalahnya, penjual dawet gadungan ini membuat kesaksian palsu alias hoaks terkait tragedi Kanjuruhan yang dinilai menyudutkan Aremania.
Baca Juga:Setelah Curi 10 Motor Menggunakan Obeng, 5 Pelaku Curanmor Ditangkap Polres TasikmalayaSekda Jabar Lepas Kontingen Jabar Pra POPNAS Zona II Nasional
Sosok penjual dawet gadung ini akhirnya terbongkar setelah menyebarkan hoaks Kanjuruhan, dia langsung minta maaf.
Kesaksian palu penjual dawet gadungan ini sempat bikin heboh. Itu setelah rekaman suara seorang wanita beredar di media sosial.
Dalam rekaman suara itu, seorang wanita yang mengaku penjual dawet mengatakan bahwa Aremania mabuk-mabukkan dengan minum alkohol saat laga Arema vs Persebaya, 1 Oktober 2022.
Nah, informasi terbaru, muncul seorang wanita yang diduga mantan kader PSI, minta maaf.
Wanita itu bernama Namanya Suprapti Fauzi, dia minta maaf kepada salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Video tersebut jadi sorotan usai akun @Aremaniaculture mengunggah videonya di Twitter.
“Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet?,” ujar akun tersebut, dilansir pada Kamis 13 Oktober 222.
Baca Juga:Ridwan Kamil Harap Semua Jaga Kondusivitas JabarRidwan Kamil: Jawa Barat Bersiap Hadapi Potensi Krisis Ekonomi, Energi dan Pangan Tahun 2023
“Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord,” sambungnya.
Wanita itu menyampaikan permohonan maaf dan mengaku tidak bermaksud menjatuhkan pihak Aremania.
“Saya bu Prapti memohon maaf, karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama Aremania,” tegasnya.
“Demi Allah saya minta maaf kepada panjenengan, memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata yang salah,” sambungnya.
Ia juga menekankan tidak disuruh oleh pihak manapun dan ucapannya itu ditutup dengan isak tangis dan mencium tangan keluarga korban.
“Demi Allah saya gak ada settingan apa-apa, tidak ada suruhan siapa-siapa, maaf ya ,” ucapnya.
Sebelumnya, beredar rekaman suara padagang dawet yang mengatakan bahwa dia menjual es dawet di luar pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
“Saat kerusahan itu, ada anak kecil yang terjepit di pintu 3, anak itu ditolong oleh Polisi, pak Arip namanya, orang Batu, Polisi Batu. Si pak Arip ini nolong tapi dipukuli kepalanya dan kemudia saya selamatkan ke dalam warung dawet,” ungkap suara tersebut.