sumedang, KOTA – Mengacu pada arahan dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumedang, Program Transformasi Sekolah Simpati (PTSS), untuk pelaksanaannya ke siswa di SMPN 7 Sumedang diterapkan pada pembiasaan-pembiasaan. Hal itu karena SMPN 7 Sumedang belum menerapkan Kurikulum Merdeka, tapi masih menggunakan Kurikulum 2013.
Hal ini disampaikan Kepala SMPN 7 Sumedang Dr H Sutarman MPd melalui Wakasek bag Kulum Santi Nurmalasari MPd kepada Sumeks, Kamis (13/10).
“Untuk Program Pembiasaan ini dilaksanakan setiap hari. Hari Senin seperti biasa kami melaksanakan Upacara Bendera. Nah ini untuk memupuk jiwa nasionalisme siswa. Kemudian hari Selasa ada 3 program dilaksanakan di tiga tingkatan, kelas 7 Literasi, kelas 8 botram atau sarapan bersama, kelas 9 senam. Program ini untuk Minggu berikutnya di rolling,” jelasnya.
Baca Juga:Percepatan Produksi Imbangi Pengikisan Lahan PertanianTata Tertib Peserta Test Tertulis Online Calon Anggota Panwascam di Sumedang
Dikatakan, hari Rabu adalah hari Berbahasa Inggris. Jadi dibiasakan mengucapkan beberapa kalimat Bahasa Inggris, baik itu siswa maupun Guru.
Sedangkan, kata dia, hari Kamis hari Berbahasa Sunda (Kamis Nyunda), sesuai dengan kostum yang digunakan ada Salontreng dan Kebaya.
“Anak-anak juga sama dibudayakan untuk hari Kamis itu menggunakan bahasa Sunda yang baik dan benar,” terangnya.
Kemudian, untuk hari Jumat sama hari Selasa di jam pertama itu ada program pembiasaan Shalat Dhuha, Mengaji dan Jumsih. Kegiatan itu dilakukan pada 3 tingkatan, kelas 7 misalkan Shalat Dhuha, kelas 8 Mengaji, kelas 9 Jumsih. Untuk Minggu depannya rolling.
“Sementara, untuk hari Sabtu di kami ada memutar lagu Nasional dan ini dilaksanajan pada jam istirahat,” katanya.
Kata Santi, untuk Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pihaknya melakukan sistem block. Jadi satu semester itu ada dua, setelah Ujian Tengah Semester (UTS) atau Penilaian Tengah Semester yang terakhirnya adalah pada saat ini setelah nanti Ujian Akhir Semester (UAS).
“Jadi ada dua kali dilakukan selama 1 minggu. Untuk program P5 yang pertama diterapkan adalah Tanaman buah dalam Pot (Tambulampot) berlokasi di sebelah depan halaman sekolah,” jelasnya.
Baca Juga:Dorong Perusahaan Besar Berkolaborasi Dengan UMKMPengadilan Agama Sumedang Canangkan Program Isbat Nikah Terpadu
Dikatakan, kegiatan Tambulampot ini dilakukan oleh para siswa sendiri secara berkelompok mulai dari perencanaan, penyiapan bahan, pupuk, memilih bibit tanaman buahnya ditentukan masing- masing. Kemudian mengolah, serta melakukan pemotoan untuk mendokumentasikan. Sehingga, akhirnya mereka membuat satu video.