sumedang, KOTA – Seni Reak merupakan seni tradisi yang diwariskan turun temurun, khususnya di tatar Sunda.
Desa Kaduwulung, Kecamatan Situraja terus melestarikan Seni Reak tersebut hingga turut dipelajari oleh anak-anak.
Seni Reak sendiri merupakan seni musik yang memadukan alat musik dogdog dan angklung dipadukan koreografi sedemikian rupa membuat penonton betah menyaksikannya.
Baca Juga:Disnakertrans Jabar Luncurkan The New GLIK, Solusi dalam Optimasi Info Ketenagakerjaan di Jawa BaratJoss! BRI Raih ‘Best Bank for ESG’ dan ‘Best Bank for Diversity & Inclusion’ dari Asiamoney
Pelestari Seni Reak Apo Supendi menjelaskan, Seni Reak buhun Batuwulung merupakan peninggalan para sesepuh Dusun Batuwulung sebelum berubah nama menjadi Dusun Batugulung.
“Seni reak ini peninggalan sesepuh Batuwulung sebelum berubah namajadi Dusun Batugulung,” ucap Apo di tempat tinggalnya, Kamis (13/10).
Apo menyebut, Seni Reak Batuwulung biasanya ditampilkan dalam acara-acara peringatan ataupun pagelaran seni
“Seni Reak ini juga ditampilkan saat merayakan hari – hari besar nasional,” tambah Apo.
Seni Reak Mustikawangsa, itulah nama grup Seni Reaknya. Bukan tanpa alasan nama tersebut tersebut dipilih berkaitan dengan nama sebuah situs yang ada di Dusun Batugulung.
“Jadi di tengah pemukiman warga itu ada sebuah situs sebuah makam mbah Wangsa Boma. Disana juga ada tiga batu besar bernama Batuwulung sebagai asal mula nama Dusun Batugulung. Jadi Mustika Batugulung ada di batu-batu itu,” jelas Apo.
Seni Reak Batuwulung terdiri dari 4 pemain alat musik dogdog, 10 pemain angklung ditambah satu orang pemain goong dan satu orang pemain kecrek. Para pemain tersebut memainkan musik Reak dengan memperagakan sejumlah formasi gerakan.
Baca Juga:Mengenaskan! Tubuh Pengendara Motor Ini Terlindas Truk HinoLesti Kejora Menangis Saat Tahu Rizky Billar Jadi Tersangka dan Terancam 5 Tahun Penjara
“Kalau kesini-kesini kadang ditambah oleh nyanyian-nyanyian dari salah seorang penyanyi. Jadi, Seni Reak Batuwulung ini Seni Reak buhun. Kalau Seni Reak lainnya biasanya dipadukan dengan seni debus atau seni lainnya, tapi tidak dengan Seni Reak Buhun Batuwulung, paling hanya menampilkan gerakan-gerakan dan tarian-tarian dari para pemain,” tukas Apo. (kga)