sumedang, TANJUNGSARI – Kasus penyakit gangguan ginjal akut misterius pada anak mengalami peningkatan beberapa bulan terakhir di Indonesia.
Kasus gangguan ginjal akut misterius ini disebut sudah ada sejak Januari. Namun, mulai melonjak di periode Agustus dan September.
Dokter di Puskesmas Margajaya Mochamad Reffy Arufillah menyatakan sejauh ini di Puskesmas Margajaya belum tercatat adanya pasien anak – anak yang mengidap penyakit gagal ginjal misterius.
Baca Juga:SDN Parakamuncang 2 Lestarikan Bahasa IbuCPNS November, BKPSDM: Belum Ada Tembusan
Ia menjelaskan, di bulan September sampai Oktober 2022 tidak ada peningkatan jumlah anak yang berobat ke Puskesmas Margajaya. Namun, begitu ada pasien anak yang berobat rata-rata keluhan sakitnya ispa dan diare.
Menurutnya, apabila ditemukan adanya kasus tersebut (gangguan ginjal), maka akan segera dilakukan penanganan. Sebagai bentuk perhatian, langkah Puskesmas menganjurkan agar anak-anak tidak mengalami sakit ginjal sebaiknya hentikan membeli obat sirup ke apotek tanpa resep dokter.
Sedangkan untuk antisipasi, asupan makan dan pola hidup sebaiknya hindari minum yang manis, perbanyak minum air putih bagi bayi usia 0 hingga 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari, bayi 7 hingga 12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari.
Anak 1 hingga 3 tahun memerlukan 1300 mL/hari, anak 4 hingga 8 tahun memerlukan 1700 mL/hari, anak 9 hingga 13 tahun memerlukan 2400 mL/hari.
“Anak 9 hingga 13 tahun memerlukan 2400 mL/hari pada laki – laki dan 2100 mL/hari pada perempuan,” terangnya.
Pihaknya menyarankan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut melalui pengamatan dan deteksi dini di fasilitas pelayanan kesehatan.
“Jika anak mengalami keluhan pusing, mual disertai muntah muntah sebaiknya segera bawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar bisa segera tertangani, apa yang menjadi keluhaya,” tuturnya. (kos)