sumedangekspres, TERNATE – Video perundungan atau bullying kepada seorang siswi sekolah dasar (SD) di Ternate, Maluku Utara. Anak perempuan tersebut ditendang, dipukul, hingga diinjak-injak oleh temannya di dalam kelas.
Tindakan bullying tersebut direkam dan diunggah ke media sosial (medsos) hingga akhirnya viral. Dalam video bullying terhada siswi SD itu, terdengar suara siswa (pelaku) meminta korban memperlihatkan jawaban yang ada di buku pelajarannya.
Tetapi. korban tidak mau memperlihatkan isi jawaban dari bukunya. Pelaku pun melakukan aksi kekerasan terhadap temannya sendiri. Siswi itu naik ke atas meja korban.
Baca Juga:Ketik ‘Monyet Pakai Jas Hujan’ yang Keluar Malah Foto Jokowi, Kenapa ya?Keren, Supporter Jepang Bersihkan Sampah Oknum Supporter Qatar dan Ekuador pada Laga Perdana Piala Dunia 2022 Qatar
Selanjutnya, korban ditendang dan dinjak-injak pada bagian kepala hingga berkali-kali oleh pelaku. Korban hanya bisa menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.
Terlihat dalam rekaman video viral itu aksi pelaku tidak sendiri. Sejumlah temannya yang berada disekitar pelaku dan ikut menekan korban. Video viral ini terjadi di SD Kelurahan Kasturian, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate.
Kepala Sekolah SD Islamiah 3, Badaria Dania membenarkan kejadian itu. Dia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada saat jam istirahat belajar. Sehingga semua guru kelas tidak berada dilam kelas dan terjadi aksi kekerasan itu.
“Benar kejadian itu terjadi pada pukul 09.30 WIT pada saat jam istrahat, anak-anak setelah istrah kembali ke kelas dan kejadian itu terjadi dan saat itu wali kelas juga tidak berada di dalam kelas,” kata Badaria, belum lama ini.
Selain tidak mengetahui siswa mereka yang melakukan aksi kekerasan sesama teman kelas, pihak sekolah juga telah memanggil orang tua korban dan pelaku untuk dimintai keterangan.
“Kami dewan guru memang tidak nanti pada hari, Kamis (17/11/2022) baru kami tahu setelah video itu diberikan dari pihak orang tua korban. Jadi adanya kunci jawaban korban tidak kasih sama. Sehingga dia pukul,” ujarnya.
“Orang tua korban sudah datang ke sini dan kami sudah panggil orang tua dari pelaku, namun mereka sudah saling ketumu dan minta maaf, tapi belum saling mengiklaskan. Sehingga pihak sekolah akan menemu kembali orang tua korban,” ucapnya.