sumedangekspres – Video seorang siswa SMP asal Sidoarjo yang memaki polisi viral baru-baru ini. Bocah itu ditegur karena tidak memakai helm saat bermotor dan jelas tidak memiliki SIM, Senin (21/11). Peristiwa itu terjadi di jalan depan exit toll Sidoarjo.
Kejadian tidak pantas itu berujung siswa yang bersangkutan tidak jadi berangkat ke sekolah dan dibawa ’’mampir’’ ke Mapolresta Sidoarjo. Pihak sekolah dan keluarga pun diminta datang.
Dilansir dari Jawapos.com, menurut Kanitgakkum Satlantas Polresta Sidoarjo Iptu Ony Purnomo, bocah itu diberhentikan saat berkendara motor, lalu diberikan teguran itu sudah sesuai prosedur. ”Tadi (kemarin, Red) juga kami panggilkan unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) untuk memintai keterangan anak tersebut,’’ ujarnya.
Baca Juga:Bullying Lagi, Siswi SD Dipukuli dan Diinjak-injak Kepalanya Karena Tidak Mau Memberikan Jawaban Pada BukunyaKetik ‘Monyet Pakai Jas Hujan’ yang Keluar Malah Foto Jokowi, Kenapa ya?
Ony menuturkan, pihaknya akan memproses kasus tersebut sesuai prosedur. Dari informasi yang didapatkan, anak bersangkutan berperilaku demikian karena mempunyai sesuatu yang tidak tersampaikan. ‘’Jadi, memang seharusnya perlu ada penyalurannya,’’ tuturnya.
Sebenarnya, lanjut dia, bocah 14 tahun itu perlu bimbingan guru dan lingkungan sekitar. Ony juga menyebut, petugas yang dimaki anak itu sudah memaafkannya. ”Kalau terkait sumpah serapahnya itu, masih anak-anak. Emosi tidak stabil dan sama-sama seharusnya dibina agar lebih baik,’’ ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Sidoarjo Tirto Adi menilai, kejadian yang melibatkan pelajat itu terbilang sudah tuntas. ”Anak ini, anak yang baik. Anaknya sudah menyadari, telah meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi lagi,’’ katanya.
Tirto mengungkapkan, tidak akan ada sanksi bagi anak bersangkutan. Namun, pihaknya telah meminta sekolah untuk memberikan pendampingan khusus. Selain itu, memonitor kegiatan dan perilaku kesehariannya. ”Ada pembinaan ketat dari sekolah,’’ katanya.
Dia juga meminta orang tua di rumah memberi perhatian khusus. Sebab, selain guru di sekolah, tanggung jawab pembinaan anak juga berada di tangan orang tua di rumah. Peristiwa tersebut membuat pihak dikbud dan Polresta Sidoarjo kembali menggencarkan sosialisasi berkendara ke sekolah-sekolah, khususnya untuk pelajar yang masih di bawah umur.