Mahasiswa Sebagai Kaum Muda Menjadi Episentrum Gerakan Pembaharuan

Mahasiswa Sebagai Kaum Muda Menjadi Episentrum Gerakan Pembaharuan
Mahasiswa Sebagai Kaum Muda Menjadi Episentrum Gerakan Pembaharuan (ist)
0 Komentar

Konsep Gerakan Pembaharuan dan Gerakan Tajdid

Secara makna gerakan pembaharuan dan gerakan tajdid itu sama, Tajdid berasal dari kata jadda – yajiddu – jiddan/ jiddatan artinya sesuatu yang ternama, yang besar, nasib baik, dan baru. Tajdid dimaknai dalam tiga hal. Pertama, sebagai i’adat al-syaiy ka’l-mubtada atau mengembalikan sesuatu pada tempat semula.

Pemikiran tajdid selaras dengan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW dalam sebuah riwayat Abu Dawud. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pada setiap penghujung seratus tahun, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengutus untuk umat ini orang yang akan memperbaharui agama mereka.” (HR. Abu Dawud no. 3740 dan dinilai shahih oleh Syeikh al-Albani dalam Silsilah Ahadits ash-Shahihah no.
599).

Ketika kita mendengar tajdid dan pembaharuan, kedua variabel tersebut sebetulnya sama saja, karena keduanya memiliki tujuan dan konsep yang sama, hanya saja seringkali gerakan ini terhalang oleh tembok yang dinamakan kesopansantunan atau pemikiran-pemikiran yang dianggap kolot bagi kalangan mahasiswa, karena pada dasarnya, ketika ada pembaharuan disitu pasti ada distorsi atau pendapat yang bersebrangan dalam pemikiran pembaharuan itu sendiri, karena narasi gerakan pembaharuan ini biasanya di bawa oleh para kaum muda yang di pelopori oleh mahasiswa.

Baca Juga:Warga Sumedang Turut Tertimbun Longsor, Jadi Korban Gempa CianjurWaspada! Sesar Baribis Sesar Terpanjang di Pulau Jawa

Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa, episentrum gerakan pembaharuan tidak pernah lepas dari kaum muda yang mempunyai hasrat atau gairah mengubah suatu peradaban yang sudah seharusnya di perbaharui dari segi pemikiran, narasi, gagasan, namun harus kita ketahui, gerakan pembaharuan tidak cukup dengan waktu yang singkat, karena gerakan pembaharuan terjadi karena dinamika yang panjang, begitupula narasi gerakan tajdid yang populer dan sering muncul kepermukaan, disinilah nilai kritis di munculkan dalam gerakan ini, yang dimana kita sebagai mahasiswa atau kaum muda perlu paham dan mengerti konsep tajdid secara umum maupun secara konsep humanitas dan religiulitas

Oleh : Ridwan Marwansyah (Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Padjadjaran Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas                  Padjadjaran)

0 Komentar