Dia menyebutkan, dalam penerapan kurikulum merdeka, sekolah penggerak yang sudah menerapkan kurikulum merdeka bisa dijadikan prototype. Kemudian setelah menghasilkan satu angkatan bisa langsung dilakukan evaluasi.
“Apakah angkatan ini hasil outputnya menjadi lebih baik dari pada yang lain, dibanding dengan angkatan yang menggunakan kurikulum yang lain atau malah sama saja,” ujarnya.
“Kalau memang baik, maka kita akan dorong secara bertahap agar dilakukan secara masif, artinya dilakukan untuk seluruhnya, dengan cara adopsinya perlahan-lahan,” Dede melanjutkan.
Baca Juga:Lirik Lagu Shaun – Way Back Home4 Makanan Yang Baik Untuk Diet
Menurutnya, kondisi infrastruktur ditiap daerah berbeda-beda. Masih ada daerah sarana dan prasarananya serta infrastrukturnya yang tidak memungkinkan mengejar apa yang ada di Kota besar.
“Jadi membutuhkan effort dari Kementerian lainnya,” tambahnya.
Sehingga dengan cara seperti ini, penerapan kurikulum merdeka bisa dilakukan secara bertahap dan dilakukan evaluasi untuk menutupi kekurangan yang ada sebelum diterapkan secara nasional.