Sebelum SS, sebetulnya sudah ada perusahaan swasta yang lebih dulu membangun jalur kereta api Semarang-Solo-Jogja yang rampung pada 21 Mei 1873, serta Betawi-Bogor, yakni Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) atau Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.
Namun, perusahaan tersebut tidak dapat mengembangkan jalur-jalur lainnya akibat keterbatasan modal. Faktor alam di pulau Jawa yang cukup menantang telah menguras para investor. Dimana, keuntungan yang didapat tidak sepadan dengan modal yang dikeluarkan.
Papan bertuliskan TANDJOENGSARI 885 tampak samar di tembok bangunan di Jalan Staat Spoors, Kecamatan Tanjungsari. Bangunan itu kini difungsikan sebagai Gedung Juang 45 Tanjungsari.