sumedangekspres, BANDUNG – Sebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Barat terkendali. Bahkan, sekitar 83 persen dari total hewan ternak di Jabar yang terjangkit PMK, sudah dinyatakan sembuh.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Arifin Soedjayana mengatakan, saat ini masih ada beberapa daerah yang memiliki kasus PMK.
“Kasus PMK yang melanda hewan ternak ini, masih terjadi di beberapa daerah,” kata Arifin, November lalu.
Baca Juga:Selamatkan Masyarakat Dari Jerat Rentenir, Perempuan Ini Sukses Jadi Agen BRILink & UMiNostalgia, Lirik Lagu Mr. Simple
Berkenaan dengan program vaksin PMK, jelas Arifin, hingga saat ini ada sekitar 268.000 hewan ternak yang telah di vaksin dosis 1 dan 2. Pemerintah pun telah mendistribusikan sekitar 400.000 vaksin ke kabupaten/kota di Jabar.
“Hewan ternak yang sudah divaksin ada sekitar 50 persen dan itu terus kita maksimalkan, dan alhamdulillah Jabar jadi provinsi yang berhasil dalam penanganan PMK di tingkat nasional,” katanya.
Sementara yang sudah terdistribusi vaksinnya sebanyak 400 ribu. Untuk booster, vaksin ini masih dapat dipakai. Tetapi pelaksanannya tahun depan, karena harus menunggu enam bulan.
Arifin mengimbau kepada para peternak untuk segera mendaftarkan diri agar mendapat bantuan pemerintah. Namun para peternak harus menyiapkan terlebih dahulu, dan melengkapi sejumlah persyaratan dokumen agar semua berjalan lancar.
“Alokasi kita saat ini ada 6.612. Jadi masih ada 60 persen. Yang sudah diajukan 22 kabupaten/kota itu sebanyak 4.204. Jadi masih ada sisa 2.400 an. Ke masyarakat yang belum segera ajukan ke DKPP di kabupaten/kota masing-masing. Dan bantuan ini sudah terealisasikan di tiga kabupaten,” tutup Arifin.
Kabid Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Supriyanto, menjelaskan, PMK pada hewan ternak diprediksi belum akan hilang setidaknya hingga 2035. Ini tidak terlepas dari tingginya jumlah hewan ternak seiring tingkat konsumsi masyarakat yang juga tinggi.
Kondisi tersebut berdasarkan peta jalan yang sudah disusun pemerintah pusat. Menurutnya, jumlah hewan ternak di Jawa Barat mencapai 750 ribu. “Intinya pencegahan itu dari tingkat kebersihan,” katanya.
Baca Juga:Set Top Box (STB) Gratis, Ini Cara Daftar Jadi Penerimanya!Kantata Takwa Catat Konser Terbesar di Indonesia
“Sanitasi dan disinfeksi harus diutamakan. Kandang dan kendaraan harus rutin dibersihkan, termasuk dengan rutin membuang kotoran, lalu didisinfektan,” ujarnya.