sumedang, KOTA – Untuk penurunan angka stunting berdasarkan status gizi menurut indeks panjang per tinggi badan sesuai data bulan Agustus tahun 2022 untuk Puskesmas Padasuka itu ada dua kriteria. Pertama yang disebut dengan sangat pendek 2,12 persen, kedua kriteria pendek 13,45 persen. Jadi, untuk pencapaian penurunan angka stunting di Puskesmas Padasuka totalnya 15,57 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Padasuka Maya Rosmayati SKM MM kepada Sumeks, Selasa (13/12).
“Jadi di wilayah kerja kami ada penurunan bila dibanding dengan hasil data bulan Februari tahun 2022,” katanya.
Baca Juga:Pusling Posyandu Margajaya Tingkatkan Pencegahan StuntingTekankan SKPD Fokus Program Sumedang Simpati
Dia menuturkan, adapun kegiatan-kegiatan yang menunjang untuk penurunan angka stunting ini, semua bergerak dari promosi. Kemudian, dari para petugas keslingnya karena memang harus diprofiling juga, apa yang menjadi penyebabnya, bagaimana kesehatan lingkungannya, dan sumber air yang mereka minum.
“Kemudian dari sisi gizi maksudnya dari asupan yang yang dia konsumsi kesehariannya,” katanya.
Dia pun bersyukur, untuk masalah asupan gizi ini, empat desa di wilayah kerja Puskesmas Padasuka mendapat bantuan selama tiga bulan ini dari APBD Kabupaten melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sehari satu kali. PMT diberikan bagi bayi balita dan untuk ibu hamil yang kurang energi kronis (KEK).
“Jadi setiap hari disuplai selama 90 hari dan itu sudah selesai. Alhamdulillah manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat,” katanya.
Maya Rosmayati mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang sudah memberikan bantuan untuk masyarakat yang ada di empat desa.
“Ini walaupun memang belum secara keseluruhan, tapi sudah sangat dirasakan manfaatnya. Mudah-mudahan kedepannya masih tetap berjalan untuk bantuan ini,” tutupnya. (ahm)