sumedangekspres – Sekilas sejarah benteng gunung palasari Sumedang benteng Gunung Palasari Sumedang ini merupakan salah satu bangunan tua peninggalan Belanda, yang masih berdiri kokoh, di kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Gunung Palasari, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Benteng Gunung Palasari Sumedang ini, tentu bukan satu-satunya bangunan peninggalan Belanda yang ada di Sumedang.
Karena selain Benteng Gunung Palasari, di wilayah Kabupaten Sumedang ini, memang masih banyak warisan cagar budaya lainnya peninggalan Pemerintahan Hindia Belanda.
Baca Juga:Film Avatar 2 Sudah Tayang Di BioskopChord Dan Lirik Lagu Keisya Levronka – Hidup Tanpamu
Sekilas sejarah benteng gunung palasari Sumedang gunung palasari letaknya berseberangan dengan Gunung Kunci. Keduanya terhalang oleh jalan raya Bandung – Cirebon.
Secara geografis, letaknya di sebelah barat Gunung Kunci. Jika dibandingkan dengan Gunung Kunci, Gunung Palasari relatif lebih besar dan lebih tinggi. Tingginya sekitar 645 m dari atas permukaan laut. Sementara luas area Gunung Palasari sekitar enam hektar.
Gunung Palasari termasuk wilayah Desa Pasanggarahan Kecamatan Sumedang Selatan. Jaraknya dari pusat kota Sumedang sekitar satu kilometer. Kawasan Gunung Palasari merupakan hutan lindung yang biasa dinamakan Taman Hutan Rakyat (Tahura).
Sebelum tahun 2011, Gunung Palasari ini berada di dalam pengelolaan Perhutani. Namun kemudian diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
Dan menurut informasi yang terbaru, saat ini pengelolaannya berpindah tangan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang, Banten.
Di atas Gunung Palasari terdapat bangunan peninggalan zaman penjajahan Belanda. Di puncak Gunung ini terdapat delapan bangunan benteng pertahanan penjajah Belanda.
Walau ada delapan buah bangunan, sebenarnya ada sembilan bangunan karena bangunan nomor delapan merupakan gabungan dua bangunan. Bangunannya sendiri berupa tembok beton yang cukup tebal.
Baca Juga:Tol Cisumdawu Segera Di Fungsionalkan Tgl 15 DesemberJelang Nataru, Kakorlantas Polri Cek Jalur Tol Cisumdawu
Ketebalannya sendiri sekitar 60 cm. Bangunan benteng ini dibangun sekitar tahun 1913 sampai 1917. Lokasi bangunan benteng ini mengelilingi puncak Gunung Palasari.
Di dalam setiap bangunan benteng terdapat ruangan yang berukuran sekitar 2 x 3 meter. Umumnya setiap bangunan terdiri atas dua ruangan. Khusus untuk bangunan pertama, memiliki enam buah ruangan dan bangunan nomor tujuh dilengkapi dengan tujuh ruangan.