sumedang, KOTA – Visi besar dari Pemerintah adalah pertama, bagaimana cara merubah sikap mental pola tingkah laku masyarakat tentang etos kerja.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang, Asep Tatang Sujana dalam acara Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2022.
“Kedua adalah integritas atau kejujuran dan ketiga bagaimana melaksanakan nilai Budi luhur bangsa yaitu gotong royong,” katanya kepada Sumeks, Rabu (28/12).
Baca Juga:Tol Cisumdawu Rampung, Jalan Kabupaten Sumedang Rusak BeratDisoerta Kabupaten Bandung Salurkan 600 Paket Sembako untuk KWT
Sebagai aparatur pemerintah, kata dia, perspektif trrsebut tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri.
Akan tetapi ditularkan disampaikan kembali ke masyarakat sesuai dengan core business-nya masing-masing.
“Contoh, Dinas Perhubungan selain harus memahami etos kerja, integritas dsn gotong royong bagaimana dirinya juga menyampaikan kepada core business seperti angkutan bagaimana supir melayani dengan baik, berhenti atau menurunkan penumpang di tempat yang telah disediakan,” ujarnya.
Jadi, kata Asep, melalui gerakan Indonesia melayani, Indonesia bersih, tertib, ini digerakkan dalam tupoksi yang ia miliki.
“Tidak hanya bagi dirinya tapi bagi masyarakat yang menjadi core business-nya,” katanya.
Disebutkan, Sumedang secara faktual dalam pelaksanaan pemerintahan sudah dilakukan, contoh etos kerja bukti yang diraih Pemkab Sumedang 93 prestasi atau penghargaan merupakan bukti dari etos kerja yang digerakkan pimpinan.
“Baik oleh Pa Bupati Pa Wabup, sekda sehingga etos kerja yang baik ini mendapatkan penghargaan dsri pemerintah pusat, provinsi. Bupati dan wakil Bupati pada saat covid kemarin menugaskan seluruh SKPD bergerak sebagai dinas kesehatan kepada core business-nya,” ungkapnya.
Baca Juga:Penambahan Banprov Untuk Pertumbuhan EkonomiSekolah Ramah Anak Berangus Perundungan
Lebih jauh Asep menyebutkan, Revolusi Mental erat hubungannya dengan kebudayaan atau kebiasaan.
“Arsiparis dokumentasi menjadi hal penting dari pelaksanaan pemerintahan karena bukti keberhasilan masa kini hanya bisa dilihat dari arsip dan dokumen dan itu bisa dilihat di masa depan,” pungkasnya. (red)