Sesi kedua diskusi menghadirkan Direktur Timur Tengah Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika – Kemenlu RI Bagus Hendraning Kobarsyih, Kaprodi Hubungan Internasional Unpad Dr. Akim, serta penanggap Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Prof. Ahmad Sarbini, M.Ag., dan moderator Dr. Amelia Hayati.
Isu yang penting dalam FGD ini adalah pentingnya memahami berbagai isu geopolitik, ekonomi, dan budaya dalam mengembangkan strategi diplomasi dengan Saudi Arabia.
Sementara sesi ketiga menghadirkan Direktur Perundingan Bilateral – Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Johni Martha, Deputi Direktur Inkubator Bisnis Syariah – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Helma Agustiawan, dan moderator Dr. Fitri Hastuti.
Baca Juga:Cimalaka Fokus Kantor Pelayanan DesaKegiatan MONEV DD Kecamatan Sumedang Utara
Dari kegiatan FGD tersebut, dapat dirumuskan beberapa rekomendasi manajerial dengan sebuatan “Rekomendasi Dago” sebagai berikut: Mendorong Formulasi Peta Jalan (Road Map)/Master Plan Ekosistem Haji dan Umrah Indonesia termasuk didalamnya masalah Diplomasi dan Industri Halal Nasional dalam konteks Haji dan Umrah.
Optimalisasi Diplomasi Secara Makro dan Mikro Berbagai Lembaga dan Kementerian Terkait Haji dan Umrah secara Sistematis, Terukur, dan Sinergis.
Penguatan Sinergi antara Lembaga dan Kementerian Baik secara Formal maupun Informal Penguatan UMKM dan Industri Halal Nasional Pengembangan Ekosistem Keuangan Syariah untuk Mendukungan Sektor Haji dan Umrah baik di Dalam maupun di Saudi Arabia Pengembangan Pendidikan dan Sekolah Vokasi Untuk Mendukung Sumber Daya Manusia Pengelola Kegiatan Haji dan Umrah di Indonesia. (rilis)