Sebelum Prabu Siliwangi meninggalkan Padjajaran mengutus empat orang Kandagalante: Jayaperkosa, Sanghyang Hawu, Terong Peot, dan Nangganan untuk menyerahkan amanat kepada Prabu Geusan Ulun, yaitu pada dasarnya Kerajaan Sumedang Larang supaya menjadi penerus Kerajaan Padjajaran Mahkota dan atribut Kerajaan Padjajaran dibawa oleh Senapati Jayaperkosa dan diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun yang merupakan legalitas kebesaran Kerajaan Sumedang Larang sebagai penerus Padjajaran.
Prabu Geusan Ulun yang dinobatkan pada 22 April 1578 adalah Raja Sumedang Larang terakhir, karena setelah itu Sumedang Larang berada di bawah naungan kerajaan Mataram.
Pangeran Aria Suriadiwangsa sebagai penerus Geusan Ulun (putra dari Ratu Harisbaya dan Panembahan Ratu) [4] pada tahun 1620 berangkat ke Mataram, untuk menyerahkan Sumedang Larang berada dibawah naungan Mataram.
Baca Juga:Sejarah Sumedang Dayeuh Luhur, Pusat Pemerintahan ?Sejarah Dan Silsilah Kerajaan Sumedang Larang
Berdasarkan Piagam Sultan Agung Mataram, daerah yang termasuk wilayah Kerajaan Pajajaran yang diwariskan ke kepada Kerajaan Sumedang Larang disebut Prayangan. Dengan demikian sejak itulah Sumedang Larang terkenal dengan nama “Priangan” artinya berserah dengan hati yang suci kedudukan penguasa Sumedang Larang menjadi Bupati Wedana.
Berikut Sejarah Sumedang Tembong Agung Sebelum Sumedang Larang