Dia menjelaskan menjelaskan, Benteng tersebut telah diteliti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten tidak lama setelah dilakukan penggalian. Dulunya merupakan Benteng Pertahanan yang fungsinya untuk memantau kapal-kapal layar di sekitar perairan Indramayu.
“Kalau lagi cuaca cerah sebetulnya bisa melihat perairan Indramayu, nah dulunya mantau jika kedatangan musuh dari perairan Indramayu,” kata Binyamin.
Kawasan Benteng Batarai sendiri dulunya merupakan sebuah pemukiman warga bernama Kampung Baru. Namun sejak adanya tragedi DI/TII, semua warga meninggalkan pemukiman itu.
Baca Juga:Perjalanan Band Burgerkill Hingga SekarangKonspirasi Teori Bumi Datar Menurut Ilmuan
Benteng Batarai kini telah dijadikan sebuah situs sejarah. Hal itu seperti yang tertulis dalam prasasti yang terpampang di Gapura Situs tersebut.
Rencananya kawasan Benteng Batarai selain jadi situs sejarah juga akan dijadikan sebagai kawasan agrowisata. Seperti yang diutarakan oleh salah satu pengurus Benteng, yakni Bunyamin.
“Ini makanya sekarang mulai dibersihkan kembali, karena kedepan kawasan benteng akan dikembali seperti semula, diatas ada tempat peneropongan dan sekarang di sekitar kawasan benteng mulai ditanami buah-buahan seperti duren dan rambutan,” ungkapnya.
Benteng Batarai sendiri, kata Bunyamin, pengelolaannya dilakukan oleh Desa Mekarjaya. Kawasan Benteng Batarai memiliki luasan total sekitar 5 hektar.
Berikut Sekilas sejarah berdirinya benteng batarai di Sumedang.