Menurut The Guardian, berdasarkan hasil studi dari Dokter Alexander Lyon, stres pada saat patah hati dapat menganggu fungsi jantung.Di Inggris, dari 300.000 penderita serangan jantung yang terjadi setiap tahunnya, 2 persen di antaranya disebabkan oleh sindrom patah hati. Selain menyebabkan broken heart syndrome, patah hati juga dapat mematikan karena gaya hidup tak sehat yang dilakukan oleh para penderita patah hati.
Meningkatnya hormon stres dalam tubuh, ditambah dengan emosi yang tidak stabil, dapat memicu mutasi gen, sehingga sistem imunitas tubuh melemah. Sel yang rusak pun tidak dapat disembuhkan, bahkan bisa berubah menjadi sel kanker yang membahayakan tubuh, dan dapat berujung kematian.
Dan, menurut sebuah penelitian, perempuan lebih berpotensi sembilan kali lebih besar untuk terkena broken heart syndrome.
Baca Juga:Penerima PKH, BPUM, BSU Sekarang Bisa Mengikuti Progam Kartu Prakerja 2023, Simak Ulasan Lengkapnya!Mengenal Rasa Empati, Apa itu Empati dan Bagimana Ciri-cirinya.
Maka dari itu girls, untuk memimimalisir resiko yang berbahaya seperti ini. Karena patah hati dan kecewa akan selalu ada, maka ketika kamu menjalani suatu hubungan dan memberikan kepercayaan terhadap seseorang cukup sewajarnya saja ya.
Sayangi dirimu, semangat!