sumedangekspres – Sejarah Kecamatan Rancakalong Sumedang Salah satu daerah perkembangan kesenian tarawangsa yakni Desa Rancakalong Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang yang sejarahnya memiliki pengaruh yang besar dari Kerajaan Sunda.
Dikarenakan wilayah Desa Rancakalong yang terlalu luas sehingga mengakibatkan kurang terkelolanya masyarakat desa Rancakalong oleh Pemerintah Desa Rancakalong pada tahun 1981 Desa Rancakalong dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Rancakalong dan Desa Pamekaran.
Sejarah Rancakalong dengan segudang Dukun Santet dan para jawara tangguh, ternyata bukan isapan jempol belaka atau hanya sekedar rumor dan mitos. Memang betul adanya.
Baca Juga:Sejarah Kecamatan Cimanggung SumedangSejarah Kerajaan Sumedang Larang Sampai Sekarang
Dituturkan dua tokoh masyarakat Rancakalong Abah Ateng Kurnia dan Abah Eman. Kedua tokoh ini menyebut, jumlah Dukun Santet tidak bisa dihitung jari, tapi banyak tersebar di wilayah Rancakalong yang waktu itu Desa Rancakalong belum dimekarkan, tidak seperti sekarang sudah terbagi menjadi beberapa desa.
Sejarah Rancakalong, Rancakalong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sumedang. Dikenal dengan masyarakatnya memegang teguh adat budaya kebersamaan dan ketertiban. Potensi alam cukup subur penghasil prodak pertanian yang mungkin menjadi ikonnya Rancakalong.
Namun bila ditelisik sejarah Rancakalong, tentu jauh berbeda dengan kondisi sekarang. Tempo dulu, Rancakalong kesohor dengan ilmu hitamnya sehingga terkenal akan gudangnya Dukun Santet dan para jawara tangguh. Sehingga Rancakalong tempo dulu, cukup disegani daerah lain.
Sejarah rancakalong sumedang. Pertunjukan tarawangsa di wilayah Rancakalong pertunjukannya tidak dilengkapi oleh vokal hanya dua instrumen saja yaitu jentreng dan tarawangsa sedangkan seni tarawangsa di wilayah Cibalong Tasikmalaya dipengkapi dengan instrumen lainnya seperti calung rantay.
Desa Rancakalong merupakan salah icon kebudayaan sunda yang terletak di Kabupaten Sumedang dan merupakan pusat kebudayaan Sumedang. The dissemination of Islamic dawah in the area of Rancakalong District Sumedang Regency began in 1957.
Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa. Penduduk Rancakalong saat itu banyak yang meninggal karena bencana kelaparan itu. At the time a kiai Islamic scholar came from the southern Sumedang aiming to spread the Islamic dawah in Rancakalong District.