Wisata Edukasi Gunung Kunci

Wisata Edukasi Gunung Kunci
Gunung Kunci yang dulunya merupakan hutan produksi di bawah perhutani, kini diubah menjadi Taman Hutan Raya (Tahura). Konsep hutan tersebut dianggap sebagai kawasan konservasi hutan lindung
0 Komentar

sumedang, KOTA – Wisata edukasi di alam bebas dengan udara sejuk, cocok untuk dijadikan tempat belajar maupun penelitian. Letak Gunung Kunci yang strategis di area Sumedang kota, kerap kali dijadikan sebagai tujuan wisata.

Gunung Kunci yang dulunya merupakan hutan produksi di bawah perhutani, kini diubah menjadi Taman Hutan Raya (Tahura). Konsep hutan tersebut dianggap sebagai kawasan konservasi hutan lindung.

Selain untuk wisata, Tahura merupakan paru-paru kota yang menyerap polusi udara. Demi kenyamanan pengunjung, Gunung Kunci selalu membenahi dan merawat kebersihannya.

Baca Juga:Ketahanan Pangan Bengaruh Terhadap Keamanan SumedangWar Correseondent From Indonesia, Andi Riccardi Jatmiko

Menurut Kepala Bidang Kehutanan, Wawan Hermawan, beberapa event telah dilaksanakan di Gunung Kunci, seperti perlombaan, penyuluhan, olahraga, dan event lainnya.

Wawan juga menjelaskan, wisata alam ini berada di kota dan mudah diakses karena strategis. Sehingga, masyarakat Sumedang bisa menikmatinya.

“Kami juga pernah berkoordinasi dan berkirim surat edaran ke sekolah-sekolah perihal wisata edukasi bertemakan alam. Mereka bisa berkunjung ke sini untuk itu.” ujarnya saat ditemui di kantor perhutani kawasan Tahura.

Tempat wisata edukasi yang memiliki benteng bersejarah di dalamnya ini, beroperasi sejak pukul 07.30 hingga 16.09. Harga tiket masuk yang ditawarkan yakni Rp. 3.000,- untuk umum dan Rp. 2.000,- untuk pelajar. Diimbangi dengan beberapa fasilitas umum seperti mushola, toilet dan taman bermain anak.

Harga tiket yang terjangkau disambut baik oleh kalangan pengajar sekolah dasar. Reni Alfiah misalnya, yang sedang membawa anak didiknya berwisata edukasi di gunung Kunci.

“Kami memperkenalkan wisata alam yang bersejarah seperti tempat ini.” sahutnya.

Adanya peningkatan fasilitas menjadi harapan pihak pengelola demi kenyamanan bersama. Mengingat, ada beberapa titik yang berpotensi dijadikan sebagai tempat ‘nongkrong’ estetik, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung setiap harinya. (cr)

0 Komentar