sumedangekspres – Kerjasama ASEAN-AS kembali dikukuhkan. Kini, kerjasama itu berusaha untuk memastikan dan mempromosikan hak-hak penyandang disabilitas.
Kerjasama ASEAN-AS tahun ini meluncurkan dialog mengenai disabilitas, dan mendukung upaya ASEAN untuk mempopulerkan hak-hak disabilitas sebagaimana yang disampaikan oleh Duta Besar AS untuk ASEAN, Yohannes Abraham.
Kerjasama ASEAN-AS di bidang penegakkan hak-hak penyandang disabilitas akan semakin digalakkan. Pada 2021, Presiden AS Joe Biden menandatangani Perintah Eksekutif tentang Keanekaragaman, Kesetaraan, Inklusi, dan Aksesibilitas (DEIA) di kantor federal.
Baca Juga:Girimukti Siap Dukung Tahapan Pemilu 2024Libatkan Desa Turunkan Angka Stunting
Perintah Eksekutif itu membantu lembaga federal untuk menjadi tempat kerja teladan yang memastikan peluang terbuka, serta dapat diakses oleh semua orang termasuk penyandang disabilitas.
“Salah satu prioritas pemerintah AS terkait kerja sama dengan Sekretariat ASEAN adalah mendukung upaya ASEAN untuk mempopulerkan isu-isu keragaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas di seluruh ASEAN,” kata Abraham dalam talk show bertajuk Institutionalizing the Accessibility: Reforming from the Inside di Jakarta, Selasa (14/2).
Pemerintah AS menyampaikan beberapa cara potensial untuk meningkatkan dialog dengan ASEAN tahun ini mengenai isu-isu seputar aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
“Kami ingin memastikan bahwa program kami, baik YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative) maupun yang lainnya, dapat diakses. Dan kami sangat menantikan kepemimpinan Indonesia, mencari lebih banyak peluang untuk mempopulerkan konsep ini dalam pekerjaan yang kami lakukan,” ujar Dubes Abraham. ***