Perubahan Iklim : Bagaimana Implikasinya Terhadap Pendidikan Masyarakat Rentan ?

Pengaruh perubahan iklim terhadap masyarakat rentan.
Pengaruh perubahan iklim terhadap masyarakat rentan. Sumber : PBB
0 Komentar

Anak-anak yang tinggal di rumah tangga termiskin secara signifikan lebih terpengaruh. Di Ethiopia, 81% anak-anak di rumah tangga termiskin pernah mengalami setidaknya satu peristiwa cuaca ekstrim. Tren serupa juga dapat dilihat di India (65% v 18%), Peru (63% v 12%), dan Vietnam (50% v 17%).

Guncangan terkait iklim yang memengaruhi anak-anak di awal kehidupan mereka, sejadinya berdampak negatif pada pertumbuhan tubuh dan pikiran mereka. Ketika cuaca ekstrim menghancurkan tanaman atau menyebabkan harga pangan lebih tinggi, keluarga yang rentan lantas berjuang untuk mempertahankan pola makan bergizi.

Bukti Young Lives menunjukkan bahwa, pola makan yang buruk dan malnutrisi anak berkontribusi jangka panjang terhadap pertumbuhan fisik, keterampilan kognitif, serta kemajuannya di sekolah. Di keempat negara tersebut, anak-anak yang paling mungkin mengalami kekurangan gizi berada di rumah tangga termiskin daerah pedesaan, dan seringkali di antara kelompok minoritas.

Baca Juga:Jelang Muktamar di Balikpapan, Pemuda Muhammadiyah Sowan ke Bupati SumedangPasca Divonis Hukuman Mati, Ferdy Sambo dan Istrinya Ajukan Banding

Rumah tangga yang lebih miskin kurang tahan terhadap kesulitan keuangan saat terjadi guncangan iklim. Hal itu dapat meningkatkan risiko terhentinya pendidikan

Guncangan iklim berdampak pada pendidikan anak-anak dan remaja. Di Vietnam, bukti Young Lives menunjukkan bahwa, berkurangnya pendapatan rumah tangga akibat gagal panen berdampak langsung pada jumlah waktu yang dihabiskan oleh anak-anak di sekolah.

Keluarga yang tidak memiliki akses ke kredit terjangkau, cenderung membelanjakan lebih sedikit untuk pendidikan anak-anak mereka selama periode krisis, misalnya untuk biaya sekolah, bahan pelajaran atau transportasi. Tanpa tindakan yang ditargetkan, krisis iklim kemungkinan besar akan semakin memperburuk ketidaksetaraan, seperti yang telah kita lihat selama pandemi COVID-19. ***

0 Komentar