Gempar Tanda Kiamat di Israel, Ini faktanya!

Gempar tanda kiamat di Israel, ini faktanya
Gempar tanda kiamat di Israel, ini faktanya (Tangkapan layar Youtube Ben G Thoma
0 Komentar

sumedangekspres– Gempar tanda kiamat di Israel, ini faktanya, kegemparan mengenai tanda kiamat di Israel ternyata menarik perhatian karena tanda kiamat dari kepercayaan yang berbeda di Israel. Diketahui, tanda akhir zaman telah dituliskan di setiap kitab suci yang diakui oleh dunia. Setiap adanya kemunculan tanda kiamat, pertanda tersebut pasti akan menarik perhatian para penganutnya.

Gempar tanda kiamat di Israel, ini faktanya, Salah satu tanda akhir zaman adalah kemunculan sapi atau merah sempurna yang telah lahir di Yarusalem, Israel Pada tahun 2018 terekam pada Youtube The Temple Institute. Kemunculan tanda kiamat dari kepercayaan yang berbeda di Israel. Dikettahui, tanda akhir zaman telah dituliskan di setiap kitab suci yang diakui oleh dunia.
Setiap adanya kemunculan tanda kiamat, pertanda tersebut pasti akan menarik perhatian para penganutnya.

Lantas, apa saja dua tanda kiamat yang menggemparkan tersebut?

  1. Pertama, lahirnya sapi merah di Israel pada 2018 lalu. Dalam Yudaisme, kemunculan sapi merah merupakan tanda akhir zaman.

Temple Institute di Yerusalem mengumumkan kelahiran anak sapi itu di YouTube, mengatakan bahwa anak sapi itu akan menjalani “pemeriksaan ekstensif” untuk menentukan apakah seluruh tubuhnya berwarna merah. Adapun, jika bayi sapi betina ditemukan “bebas noda”, Institut akan menyatakan bahwa anak sapi tersebut “membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia”.

Baca Juga:Kata-Kata untuk Orang yang Anti Hari Valentine, Karena Setiap Hari itu Hari Kasih Sayang!Tempat Wisata di Bandung, Cocok untuk Ngedate Walau Minim Budget!

Terlepas dari apakah tanda-tanda tersebut dapat diartikan secara harfiah atau tidak, baik dalam agama Kristen maupun Yudaisme, lembu merah merupakan pusat prediksi tentang “akhir zaman”.

Setelah mengorbankan sapi merah, pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem dapat dimulai.

Adapun temple Institute dan kelompok lain di seluruh dunia didirikan dengan tujuan membangun Bait Suci Ketiga di Gunung Moria, atau di Bukit Bait Suci.

Sapi merah adalah sapi yang dibawa kepada imam untuk dikorbankan. Kaum fundamentalis Yahudi dan Kristen percaya bahwa begitu sapi merah lahir, mereka akan dapat membangun kembali Kuil Ketiga di Temple Mount di Yerusalem. Tetapi untuk melakukan ini, mereka harus menghancurkan apa yang berdiri di atas bukit hari ini – Dome of the Rock, sebuah kuil suci umat Islam. Rabbi Chain Richman, direktur Temple Institute, percaya waktunya sudah matang untuk membangun Kuil Ketiga, setelah kelahiran lembu merah.

0 Komentar