sumedangekspres- ketika berkunjung ke kabupten sumedang, apa yang kalian lihat selain tugu di alam sari? ada satu tugu ketika kalian sudah masuk ke pusat kota sumednag yaitu, bunderan binokasih.
bunderan ini baru dibangun beberapa tahun lalu, dan diresmikan oleh pemerintahan kabupaten sumedang. kabarnya, pembangunan tugu ini dibantu oleh gubenur jawa barat yaitu ridwan kamil.
Bundaran yang dikenal sebagai Bunderan Binokasih yang memiliki tugu replika mahkota. Mahkota itu tak lain adalah Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi warga asli Sumedang. Dihiasinya bunderan tersebut dengan mahkota itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Mahkota Binokasih Sanghyang Pake memiliki sejarahnya tersendiri untuk sumedang.
Baca Juga:Menelisik Sejarah Taman Telur SumedangMenelusuri Tempat Wisata Sumedang dengan Bus Wisata Tampomas
Nama tugu Mahkota Binokasih diberikan lantaran puncaknya bertengger lambang Kerajaan Padjajaran di masa lampau yang kala itu diwariskan kepada Kerajaan sumedang Larang. Berdasarkan sejarah, mahkota tersebut diwariskan lantaran Kerajaan Padjajaran hancur usai digempur pasukan gabungan dari Banten, Cirebon, dan Demak. Mahkota tersebut pun diselamatkan oleh Sayang Hawu, Terong Peot, dan Kondang Hapa, untuk kemudian dibawa ke sumedang Larang guna diserahkan kepada Prabu Guesan Ulun yang kala itu berkuasa.
Sejak saat itum mahkotra ini dijadikan benda pusaka para raja sumedang Larang, hingga kini menjadi ikon khas sumedang
Sejak pemerintahan Bupati Pangeran Suria Kusuma Adinata (1937-1946), mahkota tersebut digunakan kepada adunan kepala pengantin keluarga Bupati sumedang. Menurut sumber turun-temurun, mahkota ini dibuat atas prakarsa Sanghyang Bunisora Suradipati, raja Galuh (1357-1371), dan kerap digunakan dalam upacara pelantikan raja baru hingga dijadikan benda pusaka hingga kerajaan Sunda runtuh.