Sejarah Sumedang Priangan di Bawah Kekuasaan Mataram

Sejarah Sumedang Priangan
Sejarah Sumedang Priangan/potolawas
0 Komentar

Oleh karena itu, Dipati Ukur beserta sejumlah pengikutnya memberontak terhadap Mataram. Gerakan perlawanan Dipati Ukur terhadap Mataram berlangsung lebih-kurang tiga tahun.

Pihak Mataram baru berhasil menumpas pemberontakan Dipati Ukur sekitar awal tahun 1632, itu pun berkat bantuan beberapa orang kepala daerah di Priangan.
Sultan Agung menyerahkan kembali jabatan Wedana Bupati Priangan kepada Pangéran Rangga Gedé yang telah dibebaskan dari tahanan.

Untuk mengembalikan stabilitas politik di wilayahkekuasaan Mataram bagian Barat yang mengalami kekalutan akibatpemberontakan Dipati Ukur, Sultan Agung melakukan reorganisasipemerintahan di wilayah tersebut.

Baca Juga:Perkuat Ketahanan Pangan,YPS Salurkan Bantuan TraktorSejarah Candi Borobudur Yogyakarta

Daerah Karawang, lumbung padidan garis depan pertahanan Mataram bagian Barat, dijadikankabupaten, tetapi statusnya tetap berada di bawah kekuasaan Wedana Bupati Priangan.

Wilayah Priangan Tengah dibagi menjadi empat kabupaten,masing-masing di bawah kekuasaan seorang bupati.

Kabupaten Sumedang diperintah oleh Pangéran Rangga Gedé bergelar Pangéran Dipati Rangga Gempol Kusumadinata II (RanggaGempol II), merangkap sebagai Wedana Bupati Priangan.

DaerahPriangan di luar Sumedang dan Galuh dibagi menjadi tiga kabupaten,yaitu Sukapura, Bandung, dan Parakanmuncang.

Untuk memerintah tiga kabupaten yang disebut terakhir, Sultan Agung mengangkat tigaorang kepala daerah yang berjasa membantu menumpas pem-berontakan Dipati Ukur, yaitu Ki Wirawangsa Umbul Sukakertamenjadi Bupati Sukapura dengan gelar Tumenggung Wiradadaha,Ki Astamanggala Umbul Cihaurbeuti menjadi Bupati Bandungdengan gelar Tumenggung Wiraangunangun, dan Ki SomahitaUmbul Sindangkasih menjadi Bupati Parakanmuncang dengangelar Tumenggung Tanubaya.

Pengangkatan ketiga orang bupati tersebut dinyatakan dalam piagam bertiti mangsa 9 Muharam Tahun Alip.

Dengan demikian Sejarah Sumedang Priangan  dapat dikatakan kabupaten-kabupaten Sukapura, Bandung, dan Parakanmuncang merupakan“kabupaten kembar”, karena dibentuk berdasarkan satu piagam bertanggal 9 Muharam Tahun Alip.

0 Komentar