sumedangekspres – Plumpang Pertamina Terbakar! Terulang Kembali apa penyebabnya?
Plumpang Pertamina Terbakar! . Depo pertamina plumpang ini di buat sekitar tahun 1972 pada tahun itu kepadatan penduduk masih rendah.
Namun sekarang kepadetan penduduk di daerah tersebut meningkat sehingga ada beberapa rumah warga sekitar yang kena imbasnya.
Kira-kira kenapa pihak Pemerintahan DKI tidak menghimbau warga untuk menempati wilayah depo pertamina plumpang.
Entah warga yang ngeyel atau Pemerintah yang kurang memerhatikan warganya.
Baca Juga:Fazzio Matic Ko Hybrid?Instagram Black Pink Di Serang Fans Bola!
Pada tahun 2009 warga tetap menolak untuk di pindahkan ketempat yang lebih aman karena sangat berbahaya jika menempati wilayah dekat dengan depo atau talang minyak seperti itu.
jadi warga setempat masih keukeuh berakibat fatal pada tahun 2023 sekarang kejadian kebakaran kembali yang memakan korban.
Dikarenakan warga ingin stay menetap di tempat kebakaran pun terjadi 24 depo yang menampung BBM pun terbakar dan warga sendiri terkena imbasnya.
Ini bukan salah dari pemerintah DKI tetapi warga sangat bersih keras untuk tinggal menetap di daerah depo tersebut.
Apa boleh buat pemerintah sudah melarang sedangkan warga tetap keukeuh.
yang harus kalian cermati Pemerintah tidak memberikan surat izin kepada warga yang ingin menetap di daerah tersebut.
Padahal pemerintah sudah menyiapkan lahan yang lebih aman untuk warga tinggali dan tidak akan terjadi hal seperti sekarang.
Dapat kita lihat warga sepertinya kurang percaya kepada pemerintah dengan menyiapkan lahan yang lebih baik bagi mereka.
Baca Juga:Cristiano Al Nassr Jadi GacorMember SPJ Membocorkan Isu Hubungan Onic Vior dan REKT, Flashback?
Warga menduga petir menyambar instalasi pipa minyak di Depo Plumpang, dan disusul dengan ledakan besar yang
memunculkan api di udara. Rembetan dari ledakan api tersebut yang menyambar instalasi listrik di sekitar rumah warga
sehingga terjadi kebakaran hebat di perumahan warga sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Meskipun belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, namun berdasarkan siaran langsung yang dilakukan oleh Kompas
TV menyatakan ada beberapa korban yang telah ditemukan di reruntuhan rumah warga.
Sementara itu jumlah korban luka mencapai 50 orang, yang terdiri dari 49 dewasa dan 1 anak-anak. Para korban kini