Kisah Waduk Jatigede Sumedang Penuh Dengan Sejarahnya

Kisah Waduk Jatigede Sumedang
Kisah Waduk Jatigede Sumedang
0 Komentar

lokasi pembangunan bendungan itu terletak di Kampung Jatigede Kulon, Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

Areal yang terkena genangan dan bangunan fasilitas bendungan seluas 4.983 ha (hektar) meliputi lima kecamatan dan 30 desa (sumber lain menyatakan 6 kecamatan dan 16 desa) areal seluas itu untuk genangan 3.224,78 ha dan untuk fasilitas seluas 1.200 ha (Anonim, Tt).

Keenam kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Situraja, Cisitu, Darmaraja, Wado, Jatinunggal, dan Jatigede.

Baca Juga:Sejarah Waduk Jatigede Sumedang Era Prasejarah Sampai RevolusiMendorong Inovasi dalam Bisnis, pengenalan WIT.ID sebagai Partner Digital Anda

Keberadaan bendungan tersebut, paling tidak secara konseptual, akan memberi manfaat, baik bagi masyarakat Sumedang sendiri, bagi kabupaten-kabupaten di sekitar sumedang (Majalengka, Indramayu dan Cirebon), maupun bagi Pulau Jawa umumnya.

Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah merelokasi masyarakat yang tinggal di wilayah calon genangan.

Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Wado, Kecamatan Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal. Relokasi pertama dilakukan pada tahun 1982.

Desain pembangunan waduk ini dilakukan pada tahun 1988, dan disambung 20 tahun kemudian yaitu proses konstruksi pada tahun 2007-2015.

Pada 31 Agustus 2015 dilakukan penggenangan waduk sekaligus peresmian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono. Waduk Jatigede dibangun dengan biaya anggaran hingga mencapai 467 juta US dolar atau setara dengan Rp 6.538.000.000.000 dengan kurs rupiah Rp 14.000.

Pembangunan waduk ini telah direncanakan sejak zaman Hindia Belanda Kala itu, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan pembangunan tiga waduk di sepanjang aliran Sungai Cimanuk dan waduk Jatigede merupakan waduk utama dan yang paling besar.

Akan tetapi, pembangunan ketiga waduk itu mendapatkan tentangan dari masyarakat sekitar sehingga pembangunannya dibatalkan.

Baru pada tahun 1990-an, rencana pembangunan waduk Jatigede kembali menghangat.

Baca Juga:Aplikasi Penghasil Uang Gratis Mudah Untuk Mendapatkan CuanGaperlu Lama Nunggu Cair! 20 Aplikasi Penghasil Uang Dana Yang Cepat Membayar

Proyek Waduk Jatigede telah dirintis sejak era Sukarno tersebut menyisakan persoalan yang kompleks selain mengakibatkan enam belas ribu warga Kabupaten Sumedang yang terdampak, bencana ekologi yang menyebabkan hilangnya sekitar 1 juta lahan hijau produktif, ancaman pengangguran massif, puluhan situs kebudayaan Sunda sejak era abad ke-8 hingga Kerajaan Pajajaran terancam tenggelam.

Proyek multinasional tersebut menyisakan persoalan yang belum terselesaikan hingga detik peluncuran penggenangan yang dibuka oleh Presiden Jokowi akhir Agustus 2015.

0 Komentar