Kisah Sunda Si Kabayan

Kisah Sunda Si Kabayan
Kisah Sunda Si Kabayan
0 Komentar

sumedangekspres – Kisah Sunda Si Kabayan Kisah ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Si Kabayan. Pemuda ini dikenal sebagai seseorang yang banyak akal namun pemalas. Si Kabayan telah menikah dengan seorang perempuan bernama Nyi Iteung. Mereka berdua tinggal di rumah Nyi Iteung.

Suatu hari, Kabayan diminta oleh mertuanya untuk memetik buah nangka yang sudah matang. Dengan berat hati, Si Kabayan mengiyakan permintaan mertuanya tersebut. Pohon nangka yang dimaksud oleh sang mertua terletak di pinggir sungai dan batangnya menjorok di atas sungai.

Sesampainya di sana, Si Kabayan berusaha untuk mengambil satu buah nangka yang sudah tua dan besar. Namun karena nangkanya terlalu besar, Kabayan tidak kuat mengangkatnya.

Baca Juga:Kisah Sunda Talaga WarnaKisah Sunda Lutung Kasarung

“Ini susah bawa nangkanya. Tidak terangkat oleh saya.” ujar Si Kabayan dalam hati.

Ia kemudian berpikir bagaimana caranya membawa pulang nangka tersebut. Karena pohon nangka berada di pinggir sungai, Si Kabayan pun menghanyutkan nangkanya.

“Pulang duluan ya, kan sudah besar.” ujar Kabayan kepada nangka. Kemudian ia pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, mertuanya merasa bingung melihat Si Kabayan yang pulang dengan tangan kosong. Karena penasaran, ia bertanya pada Kabayan kemana perginya buah nangka yang dipetiknya. “Bagaimana, dapat nangkanya?” tanya mertuanya.

“Ya dapat dong, besar, dan tua lagi.” jawab Kabayan.

“Mana nangkanya? Kok kamu pulang tidak membawa apa-apa?” kata mertuanya.

“Lho, belum datang ya? Padahal aku tadi sudah minta pada buah itu untuk berjalan duluan ke rumah. Ternyata buah nangka itu belum sampai juga.” ucap Kabayan.

Sang mertua masih kebingungan dan memintanya menjelaskan kembali.

“Jadi, tadi aku sudah memetik nangkanya, namun karena terlalu berat, aku menghanyutkannya di sungai agar pulang sendiri.” jelas Si Kabayan.

“Kamu jangan bercanda! Tidak ada ceritnya, nangka bisa pulang sendiri.” ujar mertuanya kesal.

Baca Juga:Kisah Asal Usul Situ BagenditProgram Konseling Catin Puskesmas Sukagalih.

“Hah yang bodoh itu nangka itu, udah tua masa nggak tau jalan pulang.” kata Si Kabayan sambil melengos pergi.

0 Komentar