Tahapan ini umumnya dikenal dengan istilah koas.
Saat koas ini, kamu berkesempatan untuk dirotasi ke berbagai bagian di rumah sakit untuk mempelajari kasus dokter yang ada di Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) secara langsung, bukan dengan pasien bohongan atau manekin lagi.
Kamu bisa bertemu dan menangani pasien secara nyata.
Nah, di tahap ini juga biasanya staminamu ditantang karena terkadang ada stase yang mengharuskan untuk berjaga hingga semalaman.
Tahap ini juga masih merupakan bagian dari masa studimu untuk bisa mendapatkan gelar dokter. Kamu juga masih harus membayar biaya kuliah selama kurang lebih 2 tahun atau +14 stase ketika menjalani koas ini.
Baca Juga:Prospek Jurusan Kedokteran, Bukan Hanya Jadi Dokter Lho!Deretan Perguruan Tinggi Terbaik Jurusan Kedokteran, Wajib Tahu!
Di penghujung koas, kamu akan dihadapkan lagi dengan ujian performa yang menggunakan metode mini clinical evaluation exercise (mini-CEX).
Kali ini kamu akan mewawancara, memeriksa, menganalisa, dan meresepkan obat kepada pasien di hadapan para dokter preceptor.
Ada pula ujian yang berkaitan langsung dengan stase yang sedang dijalani, misalnya ujian membaca foto rontgen pada stase radiologi.
3. Ujian Sertifikasi
Tantangan terakhir yang perlu kamu lewati sebelum bisa mengucapkan sumpah dokter yaitu ujian sertifikasi yang terdiri dari Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) dan OSCE nasional.
Singkatnya, UKMPPD merupakan ujian tertulis, sedangkan OSCE merupakan ujian praktik. Ujian ini dilakukan secara nasional dan serentak, seperti layaknya UAN saat SMA.
Jika sudah lulus ujian sertifikasi, kamu pun akan melalui tahapan wisuda lagi dan mengucapkan Sumpah Dokter yang menandakan bahwa kamu sudah resmi menyandang gelar dokter.
4. Internship
Meskipun kamu sudah resmi menyandang gelar dokter, namun kamu ternyata masih belum diizinkan untuk praktik.
Baca Juga:Kenali Jurusan Kedokteran, Persyaratan Jadi DokterWaspada Gangguan Mental Untuk Kamu Yang Hobi Rebahan
Kamu masih harus melalui masa internship untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) paten. Saat internship, kamu akan praktik kerja di bawah naungan dokter senior.
Di sini juga kamu akan menerima upah dari pemerintah. Setelah mengantongi STR paten, barulah kamu bisa mengurus Surat Izin Praktik untuk melakukan praktik sebagai dokter umum.