Kembalikan jika tidak digunakan Setelah lewat jangan lupa ganti transmisi kembali ke D atau normal.
Pada akhirnya, itu tergantung pada pemilik mobil. Lalu mengapa?
Ya, karena sebenarnya tidak ada syarat khusus untuk menggunakan ruang di dalam mobil.
Ya, pengemudi dapat memutuskan apakah akan menggunakan mode ini atau tidak karena ini hanya masalah preferensi berkendara.
Baca Juga:Penggunaan NOS Dan Cara KerjanyaErick Thohir Melakukan Pemeriksaan Rumput Menjelang Piala Dunia U-20
Jika Anda ingin menjadi kejam, masuk ke mode manual, jika Anda hanya ingin mengemudi, akselerasi dan rem saja seperti mobil matic pada umumnya.
Kerugian dari sistem Tiptronic adalah tidak disarankan untuk menggunakannya setiap saat.
Alangkah baiknya jika Tiptronic digunakan sesuai kebutuhan, misalnya saat naik, turun atau berakselerasi, berada di depan kendaraan lain.
Jika Anda menggunakannya untuk berkendara normal, gunakan mode otomatis penuh. Karena penggunaan Tiptronic dalam jangka panjang dapat mempersingkat masa pakai transmisi.
Biaya perawatan dan perbaikan juga cukup mahal jika terjadi masalah pada transmisi dan oli transmisi perlu diganti secara berkala.
Karena sistem Tiptronic disematkan pada transmisi CVT, maka pergantian oli transmisi terjadi setiap 40.000 km (sesuai jadwal pergantian CVT), lebih cepat dibandingkan kendaraan bertransmisi manual yang terjadi setiap 60.000 km.
Seperti yang kita ketahui, inti dari menciptakan transmisi otomatis adalah berkendara dalam transmisi otomatis, bukan dalam mode manual.
Baca Juga:Momok Yang Menakutkan Haaland Robot GoalKenapa Honda Beat Pop CBS Tidak Laku?
Jika Anda lebih suka menggunakan transmisi manual, disarankan untuk menggunakan mobil bertransmisi manual.
Dengan berkembangnya teknologi, sistem Tiptronic dikembangkan untuk memberikan kesan sporty, namun tanpa kesan menyenangkan seperti mobil bertransmisi otomatis.