Sekilas Sejarah Dan Peristiwa Kecematan Cibugel Sumedang

Sekelis Sejarah Dan Peristiwa Kecematan Cibugel Sumedang
Sekelis Sejarah Dan Peristiwa Kecematan Cibugel Sumedang/foto: adie supriyadie
0 Komentar

sumedangekspres – Sekelis Sejarah Dan Peristiwa Kecematan Cibugel Sumedang Cibugel telah ada sekitar tahun 1875 pada masa kolonial belanda yang disebut dengan kata lain Petinggi Pada saat itu bersamaan dengan keberadaan Kabupaten Sumedang.

Desa Cibugel dipimpin oleh petinggi yaitu seorang kepala desa pada saat itu. kepala desa atau disebut kuwu Cibugel yaitu bernama ABAS, beliau adalah Kuwu pertama Desa Cibugel.

Pada saat itu Indonesia masih berada di bawah jajahan Belanda. Kemudian Pemerintahan selanjutnya dipimpin oleh seorang kuwu bernama TIRTA DIRJA beliau adalah sesepuh dari Dusun Cibugel pada saat itu.

Baca Juga:Kesenian Cikeruhan Khas SumedangHUT Sumedang Ekspres Ke -13, Diwarnai Santunan Anak Yatim dan Tausiyah Abuya

Bapak TIRTA DIRJA disebut oleh masyarakat dengan sebutan Juragan Kuwu karna merupakan orang yang kaya, sehingga pada masa pemerintahannya Desa Cibugel lebih berkembang. Anak-anak dari Bapak TIRTA DIRJA juga banyak yang sukses dan menjadi orang-orang yang terhormat di desa mereka.

Pada masa itu, Desa Cibugel memiliku 7 dusun, yang kemudian dibagi menjadi 3 desa karena wilayahnya dinilai terlalu luas, untuk memudahkan dalam menjalankan pemerintahan. Desa Cibugel dibagi menjadi 3 desa yaitu Desa Cibugel, Desa Cijaha dan Desa Antara.

Setelah pemerintahan Bapak TIRTA DIRJA kemudian digantikan oleh Bapak WIKARTA PRAJA, yang masih merupakan keturunan dari Bapak WIKARTA PRAJA.

Setelah itu kepemimpinan diteruskan oleh Bapak Adi Maja, kemudian Bapak Yaya Kuswaya dan kemudian kembali dipimpin oleh Bapak Adi Maja.

Setelah itu Bapak Mista, dilanjutkan oleh Bapak Atang dan diteruskan lagi oleh Bapak Atjun Kamsu dan kemudian yang terakhir dan yang masih menjabat hingga sekarang yaitu Bapak RUSMAN.

Keseluruhan dari masa kepemimpinan tersebut semua masih keturunan atau trah dari Bapak TIRTA DIRJA kecuali Bapak Atang.

Pada tahun 1975, Desa Cibugel dibagi lagi menjadi dua yaitu Desa Sukaraja dan Desa Cibugel. Desa Sukaraja dikepalai oleh Bapak H.Muhammad Noeh. Kemudian seiring berkembangnya maka Desa Sukaraja kembali kemekarkan menjadi dua yaitu Desa Sukaraja dan Desa Tamansari.

Baca Juga:Sistem Ekonomi Suku BaduiAsal Usul Dan Sejarah Suku Badui

Pada tahun 1982, Desa Cibugel kembali dimekarkan menjadi tiga desa yaitu Desa Cibugel, Desa Jayamekar dan Desa Buanamekar. Kini, Desa Cibugel telah memiliki tujuh desa yang merupakan pemekaran dari Desa Cibugel.

0 Komentar