sumedangekspres– Ajak Santri Menjadi Pelopor Keselamatan Berkendara.
Pasalnya, sosok santri dinilai miliki suri tauladan di tengah masyarakat.
“Tertib berlalulintas sangat penting, karena bagian dari agama, karena Islam diturunkan untuk menjaga diri, jangan sampai sakit (Akibat kecelakaan lalulintas, red) atau bahkan sampai meninggal dunia. Sekecil apapun kerugian itu harus dijaga dengan benar,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Asy Sifaa Wal Mahmudiyyah, Abuya KHM Muhyiddin Abdul Qodir Al Manafi MA di Pondok Pesantren Asyfaa Wal Mahmudiyyah, Kamis 5 April 2023.
Diakui Abuya, usia belia acap kali menjadi korban kecelakaan lalulintas, sehingga pembinaan dari pemerintah terhadap para santri, dinilai sangat bermanfaat.
Senada dikatakan Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja Munadi Herlambang, bahwa menjaga keselamatan berlalulintas bukan hanya sebatas tugas dari pemerintah, melainkan tugas semua elemen masyarakat.
Baca Juga:BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Bisa Akses Pelayanan di Masa Libur LebaranJelang Mudik Lebaran, Pemda Sumedang Optimalkan Layanan LRT
“Santri salah satu elemen terpenting masyarakat, yang kebetulan usianya produktif, sehingga dijadikan agen perubahan,” terangnya soal Ajak Santri Menjadi Pelopor Keselamatan Berkendara.
Santri, kata dia, diharapkan menjadi agen duta keselamatan berlalulintas baik di lingkungan maupun di ekosistemnya pondok pesantren.
“Sehingga bisa menularkan virus-virus positif serta menggelorakan keselamatan lalulintas di lingkungan masing-masing,” katanya.
Lebih jauh dia menuturkan, trend kecelakaan lalulintas di Jawa Barat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dia menjelaskan, peningkatan angka kecelakaan ini disebabkan masih banyak masyarakat terutama kalangan pelajar dan mahasiswa kurang memahami cara berkendara yang aman.
“Data menunjukan korban kecelakaan paling banyak dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebanyak 24,81 persen.
Kalangan lain di antaranya pengusaha dan wiraswasta (24,74 persen), karyawan swasta hampir 20 persen, buruh sekitar 10 persen, dan ibu rumah tangga 12 persen.
Baca Juga:KPU Sumedang Menetapkan 900.594 Pemilih, Inilah RinciannyaPolisi Bekuk Puluhan Remaja di Sumedang Yang Hendak Perang Sarung
Pada 2022, jumlah korban yang mendapat santunan kecelakaan sebanyak 13.454 orang dengan jumlah santunan mencapai Rp 350 miliar,” jelas Munadi.
“Tentu hal ini sangat disayangkan karena kalangan pelajar dan mahasiswa merupakan generasi penerus yang akan menjadi ujung tombak pembangunan di masa akan datang. Ini harus kita minimalisir dengan cara edukasi,” katanya.
Untuk meminimalisir terjadinya korban kecelakaan dikalangan pelajar dan mahasiswa ini, dikatakan Munadi, PT Jasa Raharja bersama dengan Korlantas Polri terus melakukan sosialisasi baik dikalangan kampus hingga pondok pesantren.