sumedangekspres – Naskah Kuno Waruga Jagat merupakan salah satu dari sekian banyak naskah kuno yang ada di Museum Yayasan Pangeran di Sumedang.
Aksara Waruga-Jagat diciptakan oleh Mas Ngabehi Paranah pada awal abad ke-18.
Naskah kuno ini menceritakan silsilah keluarga kerajaan Sumedang kuno dan telah disimpan di perpustakaan sejak tahun 1974.
Baca Juga:Silsilah Kerajaan Sumedang LarangRamuan Herbal Untuk Pria Dewasa Agar Lebih Kuat
Hal itu diceritakan dalam sebuah naskah Sunda kuno, buku Waruga Jagat yang dikutip di Youtube budaya Indonesia. Silsilah Raja Sunda bernama Ratu Galuh ini berasal dari generasi ke-7 Syam Nuh a.s.
Naskah Sunda kuno Waruga Jagat menceritakan tentang keturunan Nabi Nuh a.s. dari istrinya yang masih muda bernama Baginda Syam yang memiliki anak laki-laki (Sai-Kind) bernama Bakarbuana dan kembali merawat Penggantung Manaputih.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya dan hambatan. pada saat kegiatan pelestarian naskah kuno Waruga Jagat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi literatur dan teknik dokumentasi.
Hasil temuan menunjukkan bahwa Perpustakaan Museum Yayasan Pangeran Sumedang melakukan beberapa upaya untuk melestarikan naskah kuno yaitu observasi untuk meminimalisir kesalahan operasional, menggunakan alat tradisional seperti calor, kapur barus untuk melindungi naskah dari hama perusak.
Asal usul Ki Sunda dalam kitab Waruga Jagat
Asal usul Ki Sunda adalah orang-orang yang menganut iman dan syariah Nabi Nuh a.s. meyakini Kiprah Ki Sunda di bawah Raja Ratu Galuh seperti dalam kitab Waruga Jagat.
Disebutkan kisah Ki Balangantrang yang berhasil merebut kembali kerajaan Galuh hingga tahta kerajaan jatuh kepadanya. Perkawinan Ki Balangantrang dengan Ratu Komara menghasilkan seorang anak bernama Guru Aji Putih.
Baca Juga:Cara Mudah PDKT Ke Wanita Dengan Trik BaruObat Herbal Ampuh Agar Kulit Putih Alami
Kitab Waruga Jagat menyebutkan bahwa Guru Aji Putih adalah anak dari ibu Ratu Komara, keturunan dari ibu Baginda Syam. Prabu Guru Aji Putih adalah keturunan ke-10 Nabi Nuh dari permaisuri keduanya (Yang Mulia Syam).
Prabu Guru Aji Putih lahir sekitar tahun 675 Masehi. dan mendirikan Biara Citembong Agung di Ganeas, Sumedang pada tahun 696 Masehi. Kemudian Leuwi Hitam Darmaraja pindah ke desa Kampung Muhara untuk mendirikan kerajaan Tembong Agung.