Naskah Kuno Waruga Jagat
Kitab Waruga Jagat merupakan naskah kuno Sunda yang dilestarikan di Museum Yayasan Pangeran Sumedang (YPS). Naskah ini tidak ditulis di atas kertas biasa, melainkan di atas sejenis kulit kerang Daluang.
Naskah dalam format kuarto Pegon (Jawa Arab), ditulis dalam bahasa Jawa-Sunda, terdiri dari 12 halaman, dan diperkirakan ditulis pada abad ke-18 Masehi. Tabut Nabi Nuh AS
Sedikit kutipan dari artikel sebelumnya. Bahtera Nuh Amerika dalam cerita tidak disebutkan di negara mana ia dibuat, tetapi di hutan untuk menghasilkan bahan bahtera. Bangkai Bahtera Nuh ditemukan di Gunung Ararat di Turki.
Baca Juga:Silsilah Kerajaan Sumedang LarangRamuan Herbal Untuk Pria Dewasa Agar Lebih Kuat
Menurut penelitian tim ahli, setelah bertahun-tahun melakukan penelitian untuk mencocokkan fosil kayu dari puing-puing bahtera Nuh dengan ribuan spesies pohon di dunia. Ternyata 99% fosil kayu identik dengan jati. Jenis pohon jati ini hanya bisa tumbuh di Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa. Jadi kemungkinan bahtera nabi Nuh dibangun di Indonesia, mungkin di pulau Jawa, dan nabi Nuh tinggal di pulau Jawa.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa nabi Nuh AS adalah nenek moyang bangsa Indonesia. Yakni pulau Jawa, khusus bahasa Sunda (Sumedang) karena mengacu pada teks Sunda kuno kitab Waruga Jagat.
gasifikasi serta media transmisi dalam bentuk digital menggunakan CD sebagai media penyimpanan.
Hambatan pelaksanaan konservasi naskah kuno antara lain, namun tidak terbatas pada, kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam melakukan kegiatan konservasi dan kurangnya sarana dan prasarana karena keterbatasan dana untuk pengembangan dan prosedur pelestarian naskah kuno.