Banyak yang bertanya-tanya, siapa yang harus bertanggung jawab atas musim buruk ini? Apakah pelatih Frank Lampard yang masih baru di dunia kepelatihan harus dipecat? Atau apakah pemilik klub Todd Boehly harus menanggung tanggung jawab penuh atas kesalahan pembelian pemain?
Sejauh ini, Lampard terus mengalami tekanan dan kritik dari penggemar dan media, karena gagal memberikan performa terbaik bagi timnya. Terlebih lagi, keputusan kontroversialnya dalam mengatur susunan pemain, membuat sejumlah pemain bintang seperti Timo Werner dan Kai Havertz, gagal menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Namun, tidak hanya Lampard yang bertanggung jawab atas kegagalan tim. Todd Boehly sebagai pemilik klub, juga harus menanggung tanggung jawab penuh atas keputusan transfer yang mahal dan gagal memberikan hasil yang diharapkan. Kesalahan ini telah membuat klub kehilangan banyak uang dan juga menimbulkan tekanan pada manajemen klub.
Baca Juga:Pertarungan Sengit: Starlet Kotak Lokal vs. Starlet EP71 Turbo Jepang Berita Gembira! Jokowi Resmi Tetapkan Jadwal Cuti Bersama Lebaran 2023
Kini, Chelsea FC harus segera menemukan solusi untuk menanggulangi situasi ini sebelum terlambat. Pelatih dan pemilik klub harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini dan menemukan cara untuk membawa tim kembali ke jalur yang benar. Mimpi Buruk atau Kenyataan? Mengupas Potensi Degradasi Chelsea di Liga Premier
Dalam situasi sulit seperti ini, Chelsea FC harus memastikan bahwa mereka tidak akan mengalami mimpi buruk yang lebih besar lagi dan harus berjuang keras untuk mempertahankan posisi mereka di Liga Premier Inggris. Bagaimanapun, klub ini memiliki sejarah dan reputasi yang tinggi, dan para penggemarnya pasti mengharapkan hal yang lebih baik daripada musim yang buruk seperti saat ini.
Mungkin solusi terbaik bagi Chelsea adalah mengambil langkah tegas dalam menghadapi masalah ini. Jika Lampard tidak mampu memimpin tim keluar dari krisis ini, maka mungkin waktunya untuk menggantinya dengan pelatih yang lebih berpengalaman.
Selain itu, klub juga perlu mengevaluasi kembali strategi transfer mereka dan mencoba untuk lebih selektif dalam memilih pemain. Mereka harus menghindari membeli pemain hanya untuk memuaskan keinginan para penggemar atau untuk mendapatkan pemain bintang dengan harga mahal, tetapi tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh tim.