Mengapa ChatGPT mengancam keamanan data pribadi?
Saat mengambil atau menggunakan data/arsip pribadi, OpenAI tak pernah meminta persetujuan.
Ini jelas merupakan pelanggaran privasi, terutama ketika data bersifat sensitif dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kami, anggota keluarga atau mendeteksi lokasi.
Dengan begitu chatbot ini dapat dengan mudah mengambil data, namun ketika kita meminta data telah dihapus.
Baca Juga:ChatGPt Menjadi Syarat Masuk Kerja di Starup Jepang, Simak Penjelasannya!Ridwan Kamil Bersama Masyarakat Jawa Barat Lainnya Laksanakan Shalat Ied Di Masjid Raya Al Jabbar
Selain itu terdapat resiko yang lebih besar seperti ketika ada security issue yang mengancam kemanan informasi akun pribadi.
Informasi ini mungkin dianggap sepele oleh beberapa pengguna, padahal dibalik itu bisa saja ada oknum yang dapat mengambil keuntungan.
Sayangnya, kesasadaran masyarakat terkait perlindungan data pribadi masih rendah, keamanan dan privasi data telah menjadi isu besar dalam menggunakan platform ChatGPT.
Diharapkan disahkannya UU Perlindungan Data Pribadi yang disahkan DPR pada 2022 dapat menjadi payung hukum dalam melindungi melindungi hak fundamental warga negara untuk perlindungan data pribadi, khususnya di ranah digital.