sumedangekspres – Elon Musk, miliarder yang terkenal dengan perusahaannya seperti SpaceX, Tesla, dan The Boring Company, kembali membuat gebrakan baru di dunia teknologi.
Kabarnya ELon Musk telah mendirikan perusahaan baru untuk menyaingi OpenAI, perusahaan tersebut yaitu X.AI.
Perusahaan tersebut didirikan di Nevada, Amerika Serikat pada 9 Maret 2023 lalu, seperti yang dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Baca Juga:Seorang Anak 8 Tahun Tewas Akibat Ponselnya Terbakar!Hati-Hati, Kini Penipuan Bermodus Penculikan Anak Dibantu AI !
Musk menjabat sebagai direktur perusahaan sementara Jared Birchall, direktur family office Musk, menjabat sebagai sekretaris.
Nama X.AI dipilih sesuai dengan branding X.Corp, yang merupakan nama perusahaan baru Twitter. Musk juga memiliki domain X.com dan ia memiliki ambisi untuk menciptakan super app bernama ‘X’.
Sebelumnya, Musk dikabarkan telah membeli 10.000 unit pemrosesan grafis (GPU) untuk proyek kecerdasan buatan generatif.
Namun, ketika ditanya tentang rencana mendirikan perusahaan AI, Musk tidak memberikan jawaban pasti.
Menurut laporan Financial Times, Musk berencana untuk mendirikan perusahaan AI untuk bersaing dengan OpenAI dan sedang mencari pendanaan dari investor SpaceX dan Tesla untuk proyek tersebut.
Pada Februari lalu, The Information melaporkan bahwa Musk bersama mantan karyawan DeepMind, Igor Babuschkin, berencana mendirikan laboratorium penelitian AI.
Menariknya, Musk bersama sekelompok peneliti AI dan petinggi teknologi baru-baru ini meminta pengembang untuk menghentikan sementara pelatihan model AI selama beberapa bulan.
Baca Juga:Apa Itu GPT-5 dan Apa Saja Fitur-Fiturnya?Bug di ChatGPT Bocorkan Informasi Pribadi, Kartu Kredit, dan Email
Ini mengejutkan mengingat bahwa Musk mendirikan OpenAI pada tahun 2015, meskipun ia meninggalkan perusahaan tersebut pada tahun 2018 dan sering mengkritik teknologi seperti ChatGPT yang diciptakan oleh OpenAI.
Saat ini, OpenAI telah menjadi salah satu perusahaan AI terkemuka di dunia berkat teknologi seperti ChatGPT dan GPT-4, yang juga mendorong persaingan AI antara Microsoft dan Google.
Elon Musk diketahui merupakan salah satu seorang pengkritik yang vokal terhadap OpenAI, yaitu perusahaan yang turut ia dirikan pada tahun 2015 lalu.
Musk juga mengatakan, bahwa masih bingung terhadap bagaimana perusahaan non-profit yang diberi donasi senilai US$100 juta itu entah bagaiamana dapat memiliki market cap sebesar US$ 30 miliar.