Sejarah Candi Borobudur Jawa Tengah, Berikut Fakta Uniknya!

Sejarah Candi Borobudur Jawa Tengah
Sejarah Candi Borobudur Jawa Tengah(foto: Unsplash – Mario La Pergola)
0 Komentar

sumedangekspres– Sejarah Candi Borobudur Jawa Tengah,Candi Borobudur sangat terkenal karena kemegahan arsitektur Candi Borobudur tak lepas dari sejarah panjang perkembangan agama Buddha di Indonesia. Kemegahan Candi Borobudur terkenal hingga ke ke kancah internasional dan dikenal sebagai monumen Buddha terbesar di dunia.
Berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur mengalami masa pemugaran cukup lama untuk mengembalikan keindahannya.

Sejarah Candi Borobudur Jawa Tengah, tujuan dibangun Candi Borobudur yakni untuk memuliakan raja-raja Syailendra. (Foto: Unsplash – Mario La Pergola)
Sejarah Candi Borobudur merupakan peninggalan dinasti Syailendra. Candi ini didirikan oleh penganut agama Buddha Mahayana. Bangunan ini dibentuk sekitar abad ke-8 pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Tujuan dibangun Candi Borobudur yakni untuk memuliakan raja-raja Syailendra (775-850 M) yang telah bersatu kembali dengan dewa yang menjadi asal beliau. Berdasarkan sejarah yang ada, pembuat candi Borobudur diketahui bernama Gunadarma.

Candi juga ini dibangun dalam 5 tahapan, berikut penjelasannya:

1. Tahap Pertama (780 Masehi)

Pembangunan awal dilakukan di atas bukit. Bagian bukit diratakan dan pelataran diperluas. Tidak semua bahan pembuat candi dari batu andesit. Proses pembangunan bukit memakai tanah yang dipadatkan dan ditutup struktur batu.
Struktur batu ini menyerupai cangkang dan membungkus bukit tanah. Sementara itu sisa bagian bukit ditutup struktur batu lapis demi lapis. Awal pembangunan candi disusun bertingkat seperti piramida berundak.

2. Tahap Kedua dan Ketiga (792 Masehi)

Baca Juga:Lirik Lagu Menyentuh “Bagaimana kalau aku tidak baik baik saja”Lirik Lagu Heat Waves dari Glass Animals!

Tahap kedua, terdapat penambahan dua undakan berbentuk persegi. Bagian pagar langkan dan satu undak melingkar di atasnya. Bagian undak memiliki stupa tunggal yang besar. Bagian ketiga terjadi perubahan rancangan bangunan.
Bagian undak atas lingkaran dengan stupa tunggal induk dibongkar. Stupa diganti tiga undak lingkaran, sementara stupa-stupa kecil dibangun berbaris melingkar pada pelataran undak-undak. Stupa besar berada di bagian tengah.

3. Tahap Keempat (824 Masehi)

Bangunan candi mengalami perubahan kecil, seperti penambahan pagar langkan terluar, penyempurnaan relief, perubahan tangga, pelebaran ujung kaki, dan pelengkung atas gawang pintu. Kemudian, Borobudur mengalami perubahan terakhir pada undakan melingkar dan dilakukan pelebaran ukuran pondasi.

0 Komentar