Ia juga memotret eksekusi lainnya, termasuk baku tembak. Meskipun sering kali merasa takut, Carter menyadari bahwa itu adalah tugasnya dan dia harus melakukannya dengan objektivitas.
Tiga belas tahun kemudian, ia mengambil foto yang mengejutkan di Sudan, yaitu seorang anak yang kelaparan berusaha meraih makanan ketika seekor burung pemakan bangkai mendarat di dekatnya. Foto tersebut kemudian dibeli oleh New York Times dan diterbitkan pada Maret 1993.
Sayangnya, Kevin Carter mengakhiri hidupnya dengan menghirup karbon monoksida pada Juli 1994, saat usianya baru 33 tahun.
Baca Juga:Resep Membuat Cireng Isi Ayam Yang GurihMakna dan Lirik Bebaskan Diriku Armada
Ia adalah seorang fotografer yang pendek umur, namun ambisius dan berani dalam menunjukkan kekejaman dan kelaparan di dunia.
Ia telah lama terpapar pada penderitaan manusia, sesuatu yang akhirnya tidak mampu lagi ia tangani.
Dalam catatan bunuh dirinya, ada kalimat yang patut diingat, bahwa rasa sakit dalam hidup menggantikan kebahagiaan hingga tidak ada lagi kebahagiaan yang tersisa.
Dengan pemikiran terakhir ini, Kevin Carter meninggalkan pesan yang sangat menyayat hati bagi kita semua.
Setelah kepergiannya, banyak yang memberikan penghormatan kepada Carter dengan berbagai cara.
Sebuah band dari Wales merekam lagu tentang kehidupan Carter pada tahun 1996, sementara Jessica Ruby Simpson dan Martin Simpson menyanyikan lagu yang berjudul ‘Kevin Carter’.
Selain itu, Masha Hamilton menulis sebuah novel pada tahun 2004 yang menyebutkan Carter dan jurnalis-jurnalis pemberani lainnya.
Baca Juga:Terobosan Ganda: Pintu Minimalis 2 Pintu Terbaru yang MenggodaFebruari, Cinta, dan Zodiak yang Tergila-gila
Bahkan Alfredo Jaar mengangkat kisah Kevin Carter dalam instalasi video di Galeri London Selatan pada tahun 2008.
Banyak proyek lainnya juga telah mengangkat kisah dan karya Carter sebagai sorotan penting.
Demikian informasi mengenai Kevin Carter Jurnalis Fotografer.