sumedangekspres – Peristiwa super blue moon, tanggal 31 Agustus 2023 adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk melihat fenomena langit yang menarik, yaitu “Super Blue Moon” atau “Bulan Biru Super.”
Fenomena ini terjadi ketika ada kombinasi tiga peristiwa: bulan purnama, perigeum (ketika bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi dalam orbitnya), dan bulan biru (ketika ada dua kali bulan purnama dalam satu bulan kalender).
Bulan purnama sendiri terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan terletak dalam garis lurus, dengan Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
Baca Juga:8 Tips Merawat Tanaman Tradescantia Zebrina7 Pekerjaan Yang Cocok Untuk Freshgraduate
Ketika Bulan berada pada perigeum, jaraknya dengan Bumi lebih dekat dari biasanya, membuatnya terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang.
Sedangkan istilah “Bulan Biru” mengacu pada situasi ketika ada dua kali bulan purnama dalam satu bulan kalender. Biasanya, bulan purnama hanya terjadi sekali setiap bulan.
Kombinasi dari ketiga peristiwa ini, yaitu bulan purnama, perigeum, dan bulan biru, membuat fenomena “Super Blue Moon” terjadi. Ini adalah momen langka dan menarik untuk mengamati bulan di langit,
karena bulan akan terlihat lebih besar, lebih terang, dan memiliki warna yang sedikit berbeda.
Mengapa terjadi Super Blue Moon?
Peristiwa super blue moon terjadi ketika tiga fenomena langit langka terjadi secara bersamaan: Bulan Purnama, Supermoon, dan Blue Moon.
Bulan Purnama terjadi ketika posisi Bulan berada tepat di sisi yang berlawanan dari Bumi dibandingkan dengan Matahari, sehingga sinar Matahari sepenuhnya memantulkan permukaan Bulan yang terlihat dari Bumi.
Supermoon terjadi ketika Bulan Purnama berada pada titik terdekatnya dengan Bumi dalam orbit elipsnya. Ketika Bulan berada di titik terdekat ini, terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Baca Juga:Gerhana Bulan Sebagian “29 Oktober 2023”Cegah Sisi Negatif Dunia Digital, Santri di Ciamis Dapat Wawasan Cek Fakta Mandiri
Blue Moon, di sisi lain, terjadi ketika ada dua Bulan Purnama dalam satu bulan kalender. Karena siklus Bulan Purnama sekitar 29,5 hari, ini terjadi sekitar setiap dua setengah tahun sekali.
Ketika ketiga fenomena ini terjadi pada saat yang bersamaan, maka terjadilah Super Blue Moon.
Namun, perlu diingat bahwa fenomena ini jarang terjadi karena membutuhkan koinciden langka dari siklus Bulan Purnama dan siklus perigea Bulan (titik terdekat Bulan dengan Bumi dalam orbit elipsnya).