Sejarah Perlawanan Purwakarta Terhadap VOC

Sejarah Perlawanan Purwakarta
Sejarah Perlawanan Purwakarta ,Pasukan Belanda Masuk Kota 25 Juli 1947/pinterest
0 Komentar

Nama Purwakarta diberikan atau disarankan oleh Cutak atau pemimpin daerah daerah Sindangkasih terdahulu bernama Purbasari.

Asal usul nama Purwakarta sangat erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam dan keberadaan Masjid Raya yang kini bernama Masjid Raya Baing Yusuf Purwakarta.

Pada Mei 1830, Cutak menghadiri pertemuan di Pendopo, sekarang kantor pemerintahan Purwakarta di bawah Dalem Solawati (RA Suryawinata).

Baca Juga:Sejarah Museum Diorama PurwakartaTransportasi Umum ke Gerbang Tol Pondok Gede Barat di Jakarta Timur

Saat itu, In Solawat menyelenggarakan upacara untuk menandai pemindahan kantor Pemkab Karawang dari Wanayasa ke Sindang Kasih.

Di tengah kejadian, Cutak mengacungkan tangannya dan kemudian menyarankan untuk menelepon daerah itu Purwakarta. Purwakarta menjadi kabupaten sendiri pada tahun 1968.

Buku Sejarah Purwakarta (2008), yang disusun oleh tim peneliti sejarah Dinas Pariwisata Kabupaten Purwakarta, ditulis pada Agustus 1831 di Javasche Courant, surat kabar Hindia Belanda:
“Gubernur Jenderal Pintu di Radem sur bepaald dat dehoofdplaats de Assistant-residentie Krawang, vorortan den naam Poerwakarta”

Artinya “Gubernur Jenderal memutuskan ibu kota Karawang harus disebut afdelin/Kabupaten Purwakarta”.

Dulu, nama Purwakarta belum sepopuler sekarang. Orang mengenal daerah ini sebagai Sindangkasih, sebuah desa yang masih ada di dekat pusat kota.

Dalam cerita pidato tersebut, nama Sindangkasih diambil dari sebuah peristiwa dimana penguasa Karawang saat itu, RA Suriawinata, merebut kursi pemerintahan baru pada tahun 1830.

Konon penguasa di tempat itu di Sindangkasih diperlakukan dengan hangat oleh para pemukim terdahulu.

Baca Juga:Resiko Galbay Pinjol ResmiPenjelasan Monyet Pake Jas Hujan ijo Muncul pak Jokowi

Dalam bahasa Sunda, Sindang berarti “berhenti” dan Kasih berarti belas kasihan, cinta dan kasih sayang.

Sebelumnya nama Purwakarta sudah ada dan sudah dikenal, namun nama tersebut sudah fix dan bila dihitung jatuh pada tanggal 23 Agustus 1830 atau 4 Rabiul Awal 1250 Hijriah.

Memulai pengembangan mis. Untuk pembangunan Situ Buleud dengan menimbun rawa-rawa, pembangunan Gedung Karesidenan, Pendopo, Masjid Raya, Barak Ceplak, antara lain pembangunan Solokan Gede, Sawah dan Situ. Camo Konstruksi berlanjut hingga pemerintahan kerajaan berikutnya.

0 Komentar