Selain Sunandar, ada Irsan Rajamin selaku CEO Habibi Garden yang merupakan mitra dari program Desa Digital juga menjadi pembicara kali ini. Ia berbicara tentang ‘Menebar Manfaat untuk Digitalisasi Desa’. Disampaikan Irsan, ide awal dari teknologi Habibi Garden lahir dari permasalahan yang sering dihadapi ibu Irsan, yang hobi menanam namun tidak ada cukup waktu untuk merawat tanamannya.
“Saya lahir di kampung, di lingkungan para petani. Meski ibu saya seorang bidan, beliau mempunyai hobi bercocok tanam di pekarangan rumahnya. Namun, karena tidak mempunyai cukup waktu untuk merawat tanamannya, sering kali tanamannya kering dan gagal panen. Sehingga, kala itu saya yang kuliah di bidang informatika berpikir untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut”, ungkap Irsan.
Kini, produk smart farming dari Habibi Garden telah digunakan oleh banyak petani di Indonesia, termasuk para petani Desa Digital. Berdasarkan hasil riset tim data Jabar Digital Service, alat pengairan dan pemupukan otomatis, serta alat portable pembaca kondisi tanah dari Habibi Garden dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk para petani Desa Digital, sehingga dapat mengurangi modal pembelian pupuk sebesar 24,3%. Selain itu, rata-rata hasil panen dan keuntungan pun meningkat sebesar 55,3% dan 31,1%.
Baca Juga:DAPATKAN WAJAH PUTIH DAN GLOWING DENGAN CEPAT! Ini Cara Membuat Masker Alami dari Air Mawar VIVA yang Mudah dan Cepat Dibuat, Hanya Perlu 2 BahanResep Membuat Susu Jahe Yang Simple
Terakhir, pemaparan dari Dyana, Ia mengatakan Sayembara Desa Digital 2023 ditujukan untuk desa yang memiliki potensi di bidang pertanian (hortikultura) dan perikanan air tawar. Proses seleksi Sayembara Desa Digital terdiri dari dua tahap. Pertama, pendaftar harus mengisi Formulir Pendaftaran Tahap 1. Jika lolos kriteria, maka pendaftar dapat mengisi Formulir Pendaftaran Tahap 2.
Selanjutnya proses match-making, menyesuaikan antara potensi desa dengan mitra Desa Digital terkait. Lalu audiensi, penerima manfaat dan desa terpilih akan diundang untuk audiensi dengan tim dan mitra Desa Digital serta perangkat daerah (PD) terkait secara luring atau daring.
Pada proses implementasi, desa terpilih akan diberikan bantuan teknologi smart farming atau smart feeder dalam periode tertentu untuk optimalkan potensi desanya. Tidak hanya itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tim Desa Digital akan melakukan monitoring secara berkala agar penerima manfaat dapat menggunakan teknologi secara berkelanjutan dan mandiri.