8 Fakta Menarik Sumedang: Kebudayaan, Komoditas dan Asal Usul

8 Fakta Menarik Sumedang: Kebudayaan, Komoditas dan Asal Usul
8 Fakta Menarik Sumedang: Kebudayaan, Komoditas dan Asal Usul (IG: sumedang_banget)
0 Komentar

Aglomerat adalah gumpalan batuan yang terdiri dari komponen batu bersudut, batu bulat, atau kerikil yang terikat menjadi satu oleh bahan perekat seperti tanah liat. Sementara itu, hasil dari gunungapi tua (Qvb) terdiri dari breksit aliran lahar gunungapi dengan komposisi batuan antara andesit dan basal.

Hasil dari gunungapi tua lava (Qvl) mencakup retakan lempeng dan retakan pilar, terdiri dari batupasir tufa, batulempung, batupasir gampingan, dan batugamping dari Formasi Kaliwungu (Pk).

Kembali kepada penjelasan T. Bachtiar, ia menjelaskan bahwa gunungapi muda adalah gunungapi yang masih diketahui aktif atau meninggalkan bekas letusan. Sementara itu, gunungapi tua adalah gunungapi yang tidak lagi memiliki kawah yang terlihat tetapi dapat dikenali dari hasil atau produk letusannya.

Baca Juga:Diskominfo Jabar Ajak Partisipasi Pemuda di Sayembara Desa Digital 2023DAPATKAN WAJAH PUTIH DAN GLOWING DENGAN CEPAT! Ini Cara Membuat Masker Alami dari Air Mawar VIVA yang Mudah dan Cepat Dibuat, Hanya Perlu 2 Bahan

“Gunungapi tua, letusannya tidak diketahui. Karena saat meletus, itu terjadi jutaan tahun yang lalu ketika belum ada manusia yang memberikan nama,” ungkapnya.

3. Waduk kedua terbesar di Indonesia

Waduk Jatigede memiliki luas sekitar 4.983 hektar dan merupakan waduk terbesar kedua setelah Waduk Jatiluhur di Purwakarta.

Pembangunan Waduk Jatigede telah direncanakan sejak zaman penjajahan Belanda dan dimulai pada tahun 2008.

4. Komoditas unggulan Sumedang

Sumedang memiliki keunggulan dalam makanan khasnya, seperti ubi Cilembu, salak Seleboh, sawo Citali, dan masih banyak lagi.

Ubi Cilembu menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan yang berasal dari Desa Cilembu, Kabupaten Sumedang.

5. Atraksi Kuda Renggong

Kuda Renggong merupakan salah satu seni tradisional Sumedang yang memperlihatkan keahlian kuda dalam menari mengikuti irama musik.

Seni atraksi Kuda Renggong berasal dari Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang.

Baca Juga:Resep Membuat Susu Jahe Yang SimpleResep Bihun Goreng Yang Simple

Kata “Renggong” berasal dari perubahan metatesis kata “Ronggeng” yang artinya penari.

Istilah “Ronggeng” diubah menjadi “renggong” untuk membedakan artinya dan tidak disamakan dengan manusia.

6. Jalan bersejarah yang angker

Jalan Cadas Pangeran merupakan nama kawasan bersejarah yang terletak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Sumedang.

Jalan Cadas Pangeran dibangun berdasarkan ide Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada masa penjajahan Belanda.

0 Komentar