8 Fakta Menarik Sumedang: Kebudayaan, Komoditas dan Asal Usul

8 Fakta Menarik Sumedang: Kebudayaan, Komoditas dan Asal Usul
8 Fakta Menarik Sumedang: Kebudayaan, Komoditas dan Asal Usul (IG: sumedang_banget)
0 Komentar

sumedangekspres – 8 fakta menarik Kabupaten Sumedang di bawah ini berisi tentang kebudayaan, komoditas dan asal usul yang perlu kamu ketahui.

Sumedang adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya yaitu Kecamatan Sumedang Utara, sekitar 45 km timur laut dari Bandung.

Kabupaten Sumedang ini secara langsung berbatasan dengan Kota Bandung. Kabupaten Sumedang mempunyai luas sekitar 153 ribu hektar.

Baca Juga:Diskominfo Jabar Ajak Partisipasi Pemuda di Sayembara Desa Digital 2023DAPATKAN WAJAH PUTIH DAN GLOWING DENGAN CEPAT! Ini Cara Membuat Masker Alami dari Air Mawar VIVA yang Mudah dan Cepat Dibuat, Hanya Perlu 2 Bahan

Dikutip dari beberapa sumber, di bawah ini adalah 8 fakta menarik yang ada di Sumedang.

Fakta Menarik Kabupaten Sumedang

1. Tahu Bungkeng, sebuah legenda Tahu Sumedang

Tahu Bungkeng mungkin merupakan perintis atau awal mula dari tahu Sumedang. Konon, Tahu Bungkeng sudah ada sejak tahun 1917, dibawa oleh seorang warga Tiongkok bernama Ong Kino.

Pada tahun 1917, Ong Kino berdagang di Kota Sumedang dan menjadi salah satu pilihan makanan pertama di sana.

Setelah Ong Kino kembali ke Tiongkok, usaha yang telah dirintis itu diwariskan kepada anaknya yang bernama Ong Bung Keng.

2. Tercipta dari Bentukan Gunungapi Tua dan Gunungapi Muda

Menurut pakar geografi T. Bachtiar, batuan di kawasan Cadas Pangeran terbentuk dari gunungapi yang sangat tua.

“Cadas Pangeran adalah fosil dari gunungapi. Ini adalah gunungapi purba yang meletus jutaan tahun yang lalu,” ungkap T. Bachtiar kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan bahwa hasil letusan gunungapi tua tersebut berupa lava dan batuan beku yang sangat kuat.

Baca Juga:Resep Membuat Susu Jahe Yang SimpleResep Bihun Goreng Yang Simple

Sumaryono, Sri Hidayati, dan Cecep Sulaeman dalam penelitian mereka tentang Gerakan Tanah di Cantilever dan Jalur Jalan Cadas Pangeran Sumedang (2010: 23-31) menyebutkan bahwa secara geologi, Desa Ciherang dan sekitarnya terdiri dari produk gunungapi muda tak teruraikan (Qyu), gunungapi tua (Qvb), dan gunungapi tua lava (Qvl).

Gunungapi muda tak teruraikan terdiri dari pasir tufaan, lapili, breksi, dan lava. Beberapa aglomerat berasal dari Gunung Tangkubanparahu dan sebagian lagi dari Gunung Tampomas. Ini membentuk dataran kecil, bagian rata, dan bukit-bukit rendah antara Sumedang dan Bandung.

0 Komentar