Bahkan hingga saat ini, mitos tersebut beredar di balik keindahan Gunung Parang, selain itu beberapa legenda tentang Nyai beredar di masyarakat.
Ronggeng, Ki Patinggi, Ki Jonggrang dan Mbah Jamrong yang memiliki ikatan dengan kerajaan Pajajaran.
Orang-orang di sekitar Gunung Parang masih mempercayai hal-hal misterius seperti Teluh, Pesugihan dll bahkan di dunia modern saat ini.
Baca Juga:Sejarah Kampung Tajur PurwakartaSejarah Plered Purwakarta Awal Berdiri Hingga Sekarang
Secara fisik, Gunung Parang membentuk kolom batuan yang disebut diabas yang dicirikan oleh butiran mineral plagioklas putih yang terlihat seperti beras yang terbelah.
Menurut cerita rakyat, bentukan Gunung Parang menyerupai geologi. Dikatakan bahwa para dewa bermaksud membangun gunung di daerah ini, yang harus terjadi secara tiba-tiba, dan orang tidak boleh melihatnya. Para dewa membangun gunung
pilar batu, tetapi pagi-pagi sekali gadis itu pergi ke sungai di kaki gunung untuk mencuci beras. Gadis itu melihat sebuah bukit di depannya, jadi dia berlari dan melemparkan nasi ke atas bukit.
Mengetahui hal tersebut, para dewa tidak melanjutkan pembangunan gunung tersebut, oleh karena itu masyarakat menyebutnya Vogelberg yang artinya “gagal” atau “tidak melanjutkan”.