Anda punya pilihan:
Bergabung dengan Republik Indonesia (RI) atau pindah ke Belanda. Kebanyakan yang memilih opsi kedua.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 4 Agustus 1952, pemerintah Indonesia secara resmi mencabut status otonomi Depok dan mengintegrasikan sepenuhnya desa tersebut ke dalam wilayah baru Indonesia.
Raden Tumenggung Abas Wilaga Somantri Padmanegara dan Raden Tumenggung Mohamad Singer Wirahadikoesoemah, dua orang Sunda lulusan Belanda, diberangkatkan untuk menengahi masalah tersebut. Mereka lalu membuat kesepakatan dengan presiden terakhir “Republik Depok”, Johanes Matheis Jonathans.