sumedangekspres – Depok Kota Belimbing Anak-anak generasi milenial mungkin belum mengetahui apa itu ikon karena kini ikon seperti kota Belimbing semakin memudar seiring dengan menyusutnya lahan pertanian dan perumahan yang melimpah.
Didirikan pada tahun 1999, Kota Depok meliputi area seluas 20.029 meter persegi dan terdiri dari enam kecamatan.
Salah satu potensi pengembangan masyarakat saat itu adalah tanaman belimbing, hingga akhirnya Kota Depok mendapat julukan “Kota Belimbing”.
Baca Juga:Sejarah Kota Depok Di Sebut Belanda DepokSejarah Nama Kota Depok , Singkatan Dari Bahasa Belanda
Tapi itu cerita lama yang diceritakan Haji Dhani (76), seorang penjual belimbing di Kota Depok.
Belimbing menjadi julukan familiar untuk Kota Depok. Dulunya kota ini banyak ditemui kebun buah belimbing. Tiap sudut mudah ditemukan rimbunan kebun belimbing.
Gapura pintu masuk kotanya dibuat patung belimbing. Namun perkembangan zaman berkata lain. Kini lahan terbuka kebun belimbing semakin menyusut.
Keberadaannya tergantikan oleh properti dan perumahan.
Beberapa kebun belimbing masih bertahan. Beberapa teras rumah warga turut mempertahankan keberadaan pohon belimbing. Sebagai ikon Kota Depok yang pernah booming.
Belimbing Dewa menjadi jenis unggulan yang dibudidayakan di Depok. Belimbing Dewa Terkenal berdaging buah tebal. Tak hanya itu, buahnya memiliki warna tajam dan segar.
Masa kejayaannya, pohon belimbing Depok mampu berbuah hingga 150 kg per pohon per tahun. Komoditas belimbing Depok berdampingan dengan buah-buahan segar lain. Di tahun 1950an Depok menjadi pemasok buah, termasuk belimbing untuk Ibukota Jakarta.
Belimbing Depok dikenal dengan Belimbing Dewa, Hasil buah karya petani penangkar Depok Bapak H.Usman Mubin.