sumedagekspres – HATI-HATI 2 Dosen Universitas Negeri Padang (UNP) LGBT, Eh, lagi heboh nih kasus dua dosen di UNP (Universitas Negeri Padang) yang kena sanksi gara-gara masalah LGBT. Ceritanya mereka berdua kedapatan sebagai penyuka sesama jenis. Sebagai orang awam, tentu aja kasus kaya gini jadi perhatian publik.
Nah, UNP udah ngambil tindakan dengan memberikan sanksi kepada kedua dosen tersebut.
Salah satunya yang berstatus PNS diberi hukuman skorsing atau nonaktif selama enam bulan dari kegiatan akademik.
Baca Juga:Studi Di Jepang Selingkuh Itu Dapat DiatasiAdiknya Raffi Ahmad, Syahnaz Sadiqah Berulah Selingkuh Dengan Rendy Kjaernett Plotwist Banget Hidupnya
Bener-bener tindakan yang bisa dibilang tegas dan mempertimbangkan aspek legal serta etika di kampus.
Menghadapi oknum dosen yang kedapatan LGBT. Mereka dipecat gara-gara melanggar kode etik kampus dan dianggap bikin malu aja di tengah masyarakat.
Dua dosen UNP ini kedapatan terlibat LGBT, yaitu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender.
Udah dari dua tahun lalu kasusnya terbongkar, dan kampus langsung aksi dengan pemeriksaan dan sanksi tegas.
Sebelumnya, dua dosen ini udah dikasih peringatan dan sanksi ringan buat berubah.
Tapi sayangnya, usaha itu nggak berhasil, mereka tetap aja berperilaku aneh.
Ternyata, kegiatan LGBT ini nggak dilakukan di kampus oleh dosen atau mahasiswa, tapi oleh pihak luar kampus.
Korban-korbannya pun orang-orang terdekat mereka.
Baca Juga:Hayley Atwell Tunangan Setelah 10 Bulan Berpisah Dengan Tom CruiseJangan Sampai KECANDUAN RolePlay The Sims 4 dan GTA 5 Guys
Kampus kemudian melakukan penindakan dan menemukan bukti berupa rekaman video yang mereka tinggalin di komputer.
Katanya, ada gambar yang mengarah ke LGBT gitu.
Sebelum diambil tindakan tegas, kedua dosen ini udah diberi kesempatan buat berubah, tapi sayangnya, mereka tetap aja jadi dosen-dosen bejat yang bikin geleng-geleng kepala.
Dengan adanya sanksi ini, semoga bisa jadi pelajaran berharga buat semua orang di kampus untuk nggak terlibat dalam perilaku seks yang nggak wajar.
Selain itu, Pemerintah Pekanbaru juga turut ambil bagian dalam menangani masalah ini. Mereka lagi berusaha keras buat menyelesaikan permasalahan ini.